Ancaman-Gangguan 2021 Versi Hendropriyono: FPI Hingga Papua

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
05 January 2021 06:00
Habib Rizieq Shihab memenuhi panggilan kepolisian terkait kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat, setelah ditetapkan sebagai tersangka. Habib Rizieq tiba di Polda Metro Jaya, Sabtu (12/12/2020). (AP/Achmad Ibrahim)
Foto: Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab di Polda Metro Jaya, Sabtu (12/12/2020). (AP/Achmad Ibrahim)

Poin kedua, menurut Hendropriyono, adalah kriminalitas yang terorganisasi.

Motif kriminalitas yang terorganisasi adalah ideologi yang berujung kepada teror. Ia mencontohkan FPI yang bermimikri dari Front Pembela Islam menjadi Front Persatuan Islam. Langkah itu, menurut Hendropriyono, terpaksa mereka ambil lantaran status organisasi massa terlarang memiliki konsekuensi pada aset hingga rekening.

"Sebagai contoh Masyumi dulu organisasi terlarang kan dibekukan, PKI beku, ini bisa lho ke situ. Jadi ramalan saya mereka mimikri ini seperti menantang yang ditantang kan gondok, habis ini dibekukan, dan dia akan lihat referensinya. Namanya organisasi terlarang apa ya mestinya supaya dia jangan lari-lari, paling nanti dibekukan asetnya, dibekukan rekeningnya, bakalan ke situ. Itu ramalan saya," ujarnya.

Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi ini mengungkapkan ideologi bisa menuju ke arah terorisme karena sifat intoleran yang digunakan. Hendropriyono kemudian memaparkan analisis di balik kedatangan staf Kedutaan Besar Jerman di Indonesia ke markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

"Ini kok ada orang Jerman dari kedutaan lagi, kan wakilnya kepala negara, datang ke sana. Jerman itu kan sebetulnya Amerika Serikat di situ, bukan Jerman, bukan negeri merdeka seperti kita," kata Hendropriyono.



"Itu bisa jadi ancaman kalau dia bermimikri apalagi nanti bermetamorfosa masuk ke partai itu bermetamorfosa, dia dari organisasi massa dia menjadi partai, itu bahaya. Nasibnya bisa kayak Ikhwanul Muslimin di Mesir, akhirnya dikudeta oleh tentara. Mudah-mudahan kita nggak sampai ke situ. Tapi menurut saya kalau mereka dikunci tidak drastis sebagai organisasi terlarang tapi aset tidak dibekukan, rekening tidak dibekukan, itu akan terjadi. Itu ancaman jadinya," lanjutnya.

Yang kedua, menurut Hendropriyono, adalah kriminalitas yang terorganisir, selain melakukan teror juga melakukan pembangkangan sipil seperti tidak mau bayar pajak. Tapi dalam konteks ini, Hendropriyono bilang, bukan soal pajak.

Pembangkangan yang dimaksud adalah ide dari Artze Fur Auf Klarung Jerman yang berarti organisasi dokter-dokter untuk pencerahan. Mereka tidak percaya akan keberadaan Covid-19. Menurut dia, organisasi itu tak lepas dari andil Jerman dan tentunya AS. Padahal, seperti diketahui, sedang beredar varian baru virus corona baru penyebab Covid-19.

"Ini bisa menghambat, makanya saya tulis H (hambatan) di sini, pertumbuhan ekonomi kita yang 5,5%. Kenapa 5,5%? Selain kita piawai mengelolanya itu karena kita juga ada pengaruh dari ekonomi global sama ASEAN. ASEAN juga akan jadi 6,2% pertumbuhan," ujar Hendropriyono.

"Kita ini benar sekali yang dipilih Pak Jokowi itu infrastruktur dan belanja konsumen. Dari keduanya kita sudah plot kita di APBN 5%. Masing-masing menteri kan ngomongnya lain-lain, saya hitung 5,5%. Tapi ini akan dihambat pembangkangan sipil tadi. Ini tahun 2021. Ini tinggal bagaimana pemerintah mengatasinya, makanya pemerintah genjot kalau saya lihat sekarang vaksinasi," lanjutnya.

(miq/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular