
Krisis Tempe-Tahu Besok Berakhir, Tapi Harga Naik Lho!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan, besok (Senin, 4/1/2021) pasokan tahu dan tempe kembali tersedia untuk masyarakat. Namun, harganya akan mengalami kenaikan dari sebelumnya.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra mengatakan, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan pengrajin tahu dan tempe di Semanan, Jakarta Barat. Para pengrajin sepakat untuk kembali memproduksi tahu dan tempe mulai besok.
"Jadi Senin Insya Allah sudah ada di pasar tahu dan tempe," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Minggu (3/1/2021).
Menurutnya, saat melakukan percakapan tersebut pihaknya mendatangi tempat pengrajin tahu dan tempe. Kunjungan juga sekaligus mengecek ketersediaan stok kedelai impor yang ternyata mencukupi untuk dua hingga tiga bulan ke depan.
Oleh karenanya, ia memastikan tahu dan tempe akan kembali tersedia. Hanya saja akan ada kenaikan harga sebab harga bahan baku yakni kedelai impor yang ikut merangkak.
"Karena bahan baku dunia yang naik, otomatis harga tahu dan tempe ada penyesuaian," jelasnya.
Kemendag mencatat faktor utama penyebab kenaikan harga kedelai dunia adalah lonjakan permintaan kedelai dari China kepada AS selaku eksportir kedelai terbesar dunia. Pada Desember 2020 permintaan kedelai China naik 2 kali lipat, yaitu dari 15 juta ton menjadi 30 juta ton.
Hal ini mengakibatkan berkurangnya kontainer di beberapa pelabuhan AS seperti di Los Angeles, Long Beach, dan Savannah sehingga terjadi hambatan pasokan terhadap negara importir kedelai lain termasuk Indonesia.
"Untuk itu perlu dilakukan antisipasi pasokan kedelai oleh para importir karena stok saat ini tidak dapat segera ditambah mengingat kondisi harga dunia dan pengapalan yang terbatas," ujar Kemendag melalui keterangan resmi.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kacau! Krisis Tahu-Tempe Gegara Kedelai, Mentan Buka Suara