Pengusaha Ngebet Jakarta Duluan Dapat Vaksin Corona, Kenapa?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
29 December 2020 14:45
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperpanjang kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 14 hari. Terhitung dari tanggal 26 Oktober sampai 8 November 2020. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperpanjang kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 14 hari. Terhitung dari tanggal 26 Oktober sampai 8 November 2020. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kedatangan vaksin Covid-19 beberapa waktu lalu membuat sebagian pelaku usaha optimistis ekonomi bisa berjalan perlahan. Di sisi lain saat ini ada sentimen negatif terkait rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kendali Gubernur Anies Bawedan yang kemungkinan bakal kembali menerapkan rem darurat aktivitas masyarakat.

Enggan sentimen itu terus berlarut, Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai Pemprov DKI Jakarta harus bergerak cepat dalam menyambut kedatangan vaksin.

"Harapan kami paling strategis adalah bagaimana pemerintah DKI melakukan lobi terhadap pemerintah pusat agar DKI menjadi salah satu daerah prioritas vaksin Covid-19," kata Sarman, Selasa (29/12).

Ia menilai Jakarta sebagai pusat bisnis dan ekonomi memiliki andil besar bagi ekonomi nasional. Ketika wilayah pusat ini bisa lebih cepat tumbuh, maka wilayah lain pun bakal merasakan dampaknya.

"Karena kalau ekonomi Jakarta pulih, maka dampaknya ke percepatan pemulihan ekonomi nasional. Makanya keberadaan DKI sangat strategis. Wajar jika nantinya DKI akan menjadi salah satu daerah skala prioritas, sehingga ekonomi Jakarta bisa tumbuh pulih kembali dan berdampak pada percepatan ekonomi nasional," jelas Sarman.

Dalam pengadaan vaksin untuk kebutuhan dalam negeri ini, Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo bukan hanya memesan Sinovac, namun juga sudah memesan vaksin perusahaan lainnya. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amailia Adininggar Widyasanti pada Konferensi Akhir Tahun Bappenas, Senin (28/12/2020).

Ini sesuai dengan pembahasan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN). Pada 2021 kemungkinan Indonesia bisa memperoleh 275 dosis vaksin dan di 2022 kemungkinan 371 juta dosis vaksin.

Secara rinci di 2021, vaksin yang akan datang meliputi, vaksin Sinovac (116 juta dosis), vaksin Novavax (52 juta dosis), vaksin Astra Zenecavaksin (50 juta dosis), dan vaksin Pfizer/BioNtech (45 juta dosis) . Serta ada juga vaksin aliansi yang bekerja sama dengan WHO, Covax (12 juta dosis).

"Jika semua sudah di-order, ada 275 juta vaksin yang akan bisa diperoleh pada 2021," jelas Winny.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin Ditemukan & Diproduksi, Ternyata Masalah Tak Selesai!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular