Covid-19

Vaksin Ditemukan & Diproduksi, Ternyata Masalah Tak Selesai!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 November 2020 16:03
Dokter memperagakan proses vaksinasi saat simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). Pemerintah Kota Depok akan menggelar simulasi pemberian vaksin corona. Pemberian vaksin idealnya sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Kota Depok. Adapun yang hadir bukanlah warga sungguhan yang hendak divaksin. Hanya perwakilan dari Pemkot Depok saja. Terdapat sejumlah tahapan alur yang akan diterapkan Pemerintah Kota Depok dalam pemberian vaksin. Orang yang masuk dalam kriteria mendapat vaksin akan diundang untuk datang ke puskesmas. Nantinya mereka duduk di ruang tunggu dengan penerapan protokol kesehatan. Mereka kemudian menunggu giliran dipanggil petugas. Setelah itu masuk ke ruangan untuk disuntik vaksin. Orang yang telah divaksin akan diregistrasi petugas guna memantau perkembangannya secara berkala.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Persoalan yang tak kalah penting dan genting saat vaksin manjur sudah ditemukan dan berhasil diproduksi massal, adalah masalah distribusinya. Persoalan distribusi jadi penentu keberhasilan manusia melawan pandemi covid-19, kualitas vaksin rentan menurun saat proses distribusi yang jauh.

Kini, Zebra Technologies, perusahaan inovator teknologi asal AS sedang mengembangkan teknologi yang bisa mengontrol kualitas vaksin Covid-19. Sebelumnya, perusahaan memang telah berperan dalam pengujian virus korona untuk melawan pandemi ini.

"Sekarang perusahaan memiliki peran baru dalam mencegah virus mematikan ini menyebar lebih jauh," ungkap CEO Zebra, Anders Gustaffson seperti dikutip dari CNBC International, Minggu (22/11).

Dia mengatakan, produk Zebra telah digunakan untuk melacak sampel dari situs pelacakan massal. "Label botol vaksin kami yang juga dapat digunakan pada kotak dan palet akan berubah warna berdasarkan paparan suhu," kata Gustaffson.

Label tersebut berasal dari Temptime, produsen pemantauan suhu untuk industri perawatan kesehatan yang diakuisisi oleh perusahaan yang berbasis di Lincolnshire, Illinois hampir dua tahun lalu.

Pfizer dan BioNTech pada hari Jumat menjadi perusahaan pertama yang layak mengajukan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan A.S layak untuk memproduksi vaksin Covid-19.

Proses peninjauan diperkirakan akan memakan waktu beberapa minggu, setelah itu 100 juta dosis dijadwalkan akan diberikan kepada pemerintah AS sebagai bagian dari Operasi Kecepatan Warp.

Pfizer berencana untuk mulai mengirimkan vaksinnya, yang membutuhkan penyimpanan sangat dingin, segera setelah mendapat persetujuan.

Di situlah, Zebra berperan. Meskipun Gustaffson tidak mengatakan dengan produsen vaksin mana perusahaannya bekerja, dia mengatakan Zebra akan berperan dalam mengangkut inokulasi.

"Kami dapat membantu mengontrol kualitas vaksin untuk memastikan bahwa ketika disuntikkan pada seseorang, ketika diberikan, itu berada dalam kisaran suhu yang tepat untuk memastikan efisiensi maksimum," kata dia.

Pfizer mengatakan vaksinnya 95% efektif dalam mencegah Covid-19, penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus corona tipe baru. Moderna adalah produsen obat lain dalam uji coba tahap akhir untuk calon vaksin, yang menurut perusahaan 94% efektif.

"Kami sekarang juga memiliki aplikasi perangkat lunak Reflexis baru kami, di mana kami memiliki modul yang membantu apotek dan klinik kecil lainnya untuk menjadwalkan semua pasien yang ingin masuk dan disuntik," kata Gustaffson.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor Vaksin RI Turun, Memang Sudah Cukup Ya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular