AS Setujui Obat Covid-19 yang Pernah Dipakai Trump, Manjur?

ca, CNBC Indonesia
22 November 2020 15:03
The Regeneron. AP/
Foto: The Regeneron. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (The U.S Food and Drug Administration /FDA) mengizinkan REGEN-COV2 dari Regeneron Pharmaceuticals Inc's untuk terapi darurat antibodi pasien covid-19. Terapi obat ini diketahui pernah diberikan saat merawat Presiden AS Donald Trump yang sempat terinfeksi virus corona.

REGEN-COV2 merupakan obat antibodi covid-19 telah menerima persetujuan penggunaan darurat dari FDA. Obat covid-19 Eli Lilly juga sudah lebih dulu pada 9 November 2020 mendapat persetujuan FDA untuk penggunaan darurat.

Melansir Reuters, FDA mengatakan antibodi monoklonal, casirivimab dan imdevimab harus diberikan bersamaan untuk pengobatan COVID-19 ringan hingga sedang pada orang dewasa dan pasien anak-anak dengan hasil positif dari tes virus SARS-CoV-2 langsung dan yang berisiko tinggi dan yang parah.

Adapun dalam siaran resminya, FDA Amerika Serikat menjelaskan, pengobatan untuk pasien positif Covid-19 orang dewasa dan pasien anak (usia 12 tahun atau dengan berat badan setidaknya 40 kilogram atau sekitar 88 pon) dengan hasil positif tes virus SARS-CoV-2 langsung dan berisiko tinggi berkembang menjadi COVID-19 parah.

"Ini termasuk mereka yang berusia 65 tahun atau lebih, atau yang memiliki kondisi medis kronis tertentu," jelas FDA Amerika Serikat dalam siaran resminya, dikutip CNBC Indonesia Minggu (22/11/2020).

Diketahui, uji klinis pasien dengan Covid-19 casirivimab dan imdevimab, yang diberikan bersama-sama, terbukti mengurangi pasien rawat inap terkait Covid-19, juga mengurangi pasien beresiko tinggi di ruang gawat darurat.

Menurut FDA Amerika Serikat, efektivitas terapi vaksin ini terhadap pengobatan kepada pasien positif Covid-19 terus dievaluasi. FDA Amerika Serikat juga memberikan catatan, bahwa penggunaan darurat hanya diberikan untuk casirivimab dan imdevimab yang diproduksi oleh Regeneron Pharmaceuticals Inc.

"Casirivimab dan imdevimab harus diberikan bersamaan dengan infus intravena (IV). Casirivimab dan imdevimab tidak diizinkan untuk pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 atau memerlukan terapi oksigen karena Covid-19," jelas FDA Amerika Serikat.

Pasalnya, manfaat pengobatan casirivimab dan imdevimab belum terlihat pada pasien yang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19. Antibodi monoklonal, seperti casirivimab dan imdevimab, dapat dikaitkan dengan hasil klinis yang lebih buruk saat diberikan pada pasien rawat inap positif Covid-19 yang membutuhkan oksigen aliran tinggi atau ventilasi mekanis.

"Mengotorisasi terapi antibodi monoklonal ini dapat membantu pasien rawat jalan menghindari rawat inap dan meringankan beban pada sistem perawatan kesehatan kami, "kata Komisaris FDA Stephen M. Hahn.

"Sebagai bagian dari Program Percepatan Perawatan Coronavirus kami, FDA menggunakan setiap jalur yang memungkinkan untuk membuat perawatan baru tersedia untuk pasien secepat mungkin sambil terus mempelajari keamanan dan efektivitas perawatan ini," kata Hahn melanjutkan.

Antibodi monoklonal adalah protein buatan laboratorium yang meniru kemampuan sistem kekebalan untuk melawan patogen berbahaya seperti virus.

Casirivimab dan imdevimab adalah antibodi monoklonal yang secara khusus ditujukan untuk melawan lonjakan protein SARS-CoV-2, yang dirancang untuk memblokir perlekatan virus dan masuk ke dalam sel manusia.

"Otorisasi darurat dari antibodi monoklonal yang diberikan bersama-sama ini menawarkan alat lain bagi penyedia layanan kesehatan dalam memerangi pandemi," kata Direktur [elaksana Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA, Patrizia Cavazzoni.

"Kami akan terus memfasilitasi pengembangan, evaluasi, dan ketersediaan terapi COVID-19," ujar Cavazzoni melanjutkan.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Singapura Meledak Lagi, 25.900 Kasus-Warga Diminta Pakai Masker

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular