
Bak Mantan, Luka di 2020 Terlalu Dalam! 2021 Bisa Sembuh?

Reuters melakukan jajak pendapat di sejumlah negara untuk mengetahui proyeksi pasar mengenai seberapa cepat ekonomi bisa pulih. Di Jepang, pemulihan ekonomi untuk mencapai level pra-pandemi butuh hitungan tahun.
Dari 40 ekonom/analis yang berpartisipasi, hanya enam orang (15%) yang memperkirakan ekonomi bisa sesehat pra-pandemi pada April 2021. Kemudian 15 orang (37,5%) 'meramal' pemulihan ekonomi terjadi pada 2022. Sementara 19 orang (47,5%) memperkirakan pemulihan secara utuh baru terjadi pada 2023 atau bisa lebih lama lagi.
"Kecepatan pemulihan ekonomi Jepang lebih lambat dibandingkan negara-negara maju lainnya karena potensi pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah. Konsumsi masyarakat dan duni usaha di Jepang terus dalam tren penurunan, sehingga pemulihan ekonomi menjadi lambat," kata Hiroaki Mutou, Ekonom Sumitomo Life Insurance Company, sebagaimana diwartakan Reuters.
Nasib Inggris tidak lebih baik. Survei Reuters menyebutkan, 18 dari 26 orang responden (69,23%) memberi perkiraan ekonomi baru bisa pulih setidaknya dua tahun lagi. Kemudian tujuh responden (26,92%) memperkirakan pemulihan bisa terjadi dalam dua tahun atau kurang, dan hanya satu responden (3,85%) memperkirakan ekonomi bisa bangkit hanya dalam setahun.
![]() |
Apalagi Inggris sedang dihantam virus corona jenis baru yang disebut-sebut 70% lebih menular ketimbang sebelumnya. Perkembangan ini membuat pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson memperketat social distancing. Sepertinya masa depan Negeri John Bull masih suram.
"Meski vaksinasi di Inggris adalah yang pertama di dunia, tetapi berbagai pembatasan masih tetap berlaku. Belum lagi pengusaha dan rumah tangga harus menyesuaikan diri dengan kesepakatan baru Inggris-Uni Eropa," sebut Stefan Koopman, Ekonom Rabobank, sebagaimana diwartakan Reuters.
(aji/aji)