Drama Trump Berakhir, Stimulus Baru AS Resmi Diteken

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 December 2020 10:20
A person in a President Donald Trump mask poses for photos in front of a background with Trump on it as supporters attend pro-Trump marches, Saturday Nov. 14, 2020, in Washington. (AP Photo/Jacquelyn Martin)
Foto: AP/Jacquelyn Martin

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya menandatangani undang-undang (UU) anggaran negara senilai US$ 2,3 triliun (Rp 32.848,6 triliun), yang berisi bantuan besar Covid-19 US$ 900 miliar, Minggu (27/12/2020). Langkah ini akan memperpanjang tunjangan pengangguran hingga Maret 2021.

Dengan ditekennya UU ini, para pengangguran AS akan mendapat US$ 300 per minggu hingga pertengahan Maret. Bantuan juga akan diperluas ke pekerja lepas dan pekerja pertunjukan yang memenuhi syarat menerima bantuan.

UU ini juga mengirimkan pembayaran langsung senilai US$ 600 kepada tiap keluarga dan menambahkan US$ 600 untuk setiap anak. Bantuan lanjutan juga akan diberikan ke bisnis kecil, yang sebagian besar berasal dari US$ 284 miliar dalam bentuk pinjaman Program Perlindungan Gaji.

Selain itu, ini juga menempatkan hampir US$ 30 miliar untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 dan memastikan orang Amerika bisa mendapatkan suntikan gratis. Langkah itu juga mengarahkan lebih dari US$ 20 miliar untuk menyatakan pengujian Covid-19 dan upaya pelacakan kontak.

Bersamaan dengan perpanjangan moratorium penggusuran, pemerintah pun memberikan US$ 25 miliar untuk bantuan sewa. Bantuan penggajian maskapai juga dianggarkan senilai US$ 45 miliar dalam bantuan transportasi. Paket itu juga mengarahkan US$ 82 miliar untuk K-12 dan pendidikan tinggi.

Sebelumnya Trump sempat menolak melakukannya bahkan berencana memblokirnya selama berhari-hari. Trump sendiri menyebut UU itu sebagai aib setelah Kongres menyetujuinya.

"Saya meminta kongres untuk mengamandemen UU ini dan menaikkan bantuan dari US$ 600 yang sangat rendah itu ke US$ 2.000, atau US$ 4.000 untuk pasangan. Saya juga meminta kongres untuk menghapus belanja-belanja yang tidak berguna dari anggaran negara ini," katanya waktu itu.

"Kirimkan ke meja saya UU yang layak. Kalau tidak, pemerintah berikutnya harus memberikan stimulus dan mungkin saya pemerintahan itu adalah saya. Kami akan selesaikan. Terima kasih."

Gedung Putih telah memberi isyarat selama berminggu-minggu bahwa Trump akan menandatangani RUU apa pun yang disahkan Kongres menjadi UU. Ancamannya untuk menentangnya mengejutkan Capitol Hill dan membuat orang Amerika berjuang untuk menyesuaikan rencana mereka.

Banyak ekonom dan anggota parlemen menyebut paket bantuan virus corona senilai US$ 900 miliar memang tidak memadai. Namun, itu akan memberi sedikit harapan bantuan kepada mereka yang membutuhkan karena Covid-19 masih 'membanjiri' sistem perawatan kesehatan dan ekonomi.

Sementara itu, partai pengusung Presiden AS baru Joe Biden, Demokrat, mengatakan akan segera mendorong RUU bantuan lain. Fokusnya pada pembayaran langsung dan bantuan pemerintah negara bagian dan lokal.

Ini akan dilakukan setelah Biden menjabat pada 20 Januari 2021. Kemampuan mereka untuk mengesahkan RUU sebagian akan bergantung pada nasib Partai Republik dalam Senat dalam dua putaran 5 Januari mendatang di Georgia.


(sef/sef) Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular