Internasional
Waduh, Trump Mau Umumkan Darurat Militer di AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menggembar-gemborkan klaim tentang kecurangan pemilu untuk menjegal kemenangan Joe Biden. Ia disebut melakukan pembicaraan dengan penasehat Gedung Putih serta berdiskusi kepada sekutu politik soal konspirasi kekalahannya, Selasa (22/12/2020).
Dikutip dari CNBC International, sekutu Trump telah melontarkan saran termasuk meminta mantan taipan properti itu mengumumkan darurat militer dan melakukan kembali pemilu di negara bagian di mana dia kalah tipis. Anggota Kongres dari Partai Republik juga diminta untuk membatalkan kemenangan Biden Januari 2021 dan merebut mesin pemungutan suara.
Pengacara Trump Sidney Powell dan Michael Flynn, mantan penasihat keamanan nasional yang baru-baru ini diampuni Trump karena berbohong kepada agen FBI, kabarnya akan memimpin penyelidikan ini. Namun belum ada komentar remi dari Powell.
Sementara dalam sebuah kesempatan Flynn mengatakan bahwa ia mungkin saja melakukan darurat militer untuk mendukung klaim Trump. "Orang-orang di luar sana berbicara tentang darurat militer seolah itu adalah sesuatu yang belum pernah kami lakukan," kata Flynn kepada outlet berita konservatif Newsmax minggu lalu.
Selain Powell dan Flynn, orang lain yang telah mendorong Trump untuk 'tetap maju' adalah penasehat Gedung Putih Pat Cipollone dan Patrick Byrne. Khusus Byrne, ia disebut mengakui berada di pertemuan dengan penasihat Trump, Powell, Flynn ketika mereka membahas strategi tersebut.
Sebelumnya, di parlemen AS yang dikuasai Republik, Trump telah mengecam Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell. Ini terjadi setelah Partai Republik di negara bagian Kentucky mengakui Biden telah mengalahkan Trump.
McConnell juga mencoba menghalangi anggota parlemen lainnya untuk memulai upaya membalikkan keadaan dan memenangkan Trump. Asisten pribadi Trump pada Senin (21/3/2020) disebut telah mengirim email kepada Partai Republik yang mengkritik McConnell.
"Sayangnya, Mitch (McConnell) lupa. Dia yang pertama turun dari kapal!" tulis email itu.
Sementara itu, Trump terus mengunggah posting Twitter yang menggarisbawahi penolakannya untuk menerima bahwa Biden telah menang di hari yang sama.
"DEMOKRAT MENGHANCURKAN RATUSAN RIBUAN BALLOT DI NEGARA SWING TERLAMBAT PADA MALAM," cuit Trump kemarin dengan huruf besar.
"INI ADALAH PEMILIHAN YANG SAKIT !!!"
Sebelumnya, Trump juga menyebut akan ada demo besar-besaran tanggal 6 Januari 2021 di Washington D.C. Ia akan bergabung dengan pendukungnya memprotes Biden.
Trump Akui Biden Menang Pilpres AS
(sef/sef)