Gantikan Edhy Prabowo, Ini Profil Menteri KKP Wahyu Sakti

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengumumkan nama baru dalam reshuffle atau pergantian menteri di jajaran Kabinet Indonesia Maju setelah sebelumnya dua menterinya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam pengumuman Selasa ini (22/12/2020), Jokowi mengungkapkan salah satu nama yang resmi menjadi menteri yakni Wahyu Sakti Trenggono yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Pertahanan. Pelantikan akan dilakukan pada Rabu (23/12).
Wahyu Sakti ditunjuk Jokowi untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), menggantikan Edhy Prabowo yang ditangkap KPK karena dugaan kasus korupsi ekspor benih lobster.
"Beliau sekarang ini memegang jabatan Wakil Menteri Pertahanan dan akan kita berikan tanggung jawab untuk menjadi Menteri KKP," kata Jokowi, Selasa sore.
Sebelumnya kursi Menteri KKP diisi oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut yang masih berstatus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, ditunjuk Jokowi untuk menjadi Menteri KKP Ad Interim.
Lantas siapakah Wahyu Sakti Trenggono?
Situs Kemenhan mencatat Sakti Wahyu Trenggono lahir di Semarang pada 3 November 1962. Latar belakang pendidikan S1 Teknik Industri ITB ytahun 1986 dan magister di ITB tahun 2006.
Jauh sebelum menjadi pejabat, setelah lulus kuliah, Sakti bekerja sebagai System Analyst di Federal Motor (kini PT Astra Honda Motor) pada 1986-1988, kemudian menjadi manajer Management Information System (MIS) di Federal Motor tahun 1988-1992.
Tahun 1992-1995, dia menjadi General Manager MIS and Business Development Federal Motor Astra Group, lantas pada 1995-1995 menjadi Direktur Perencanaan dan Pengembangan INKUD/Induk Koperasi Unit Desa.
Pada tahun 2000-2009, dia menjabat sebagai Direktur Utama PT Solusindo Kreasi Pratama - Indonesian Tower. Perusahaan ini membawahi PT Tower Bersama Infrastruktur, penyedia infrastruktur menara telekomunikasi terbesar di Indonesia yang memiliki lebih dari 14.000 menara.
Karena jabatannya ini, dia kerap dijuluki sebagai Raja Menara.
Pada 2005-2016, dia menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi, lalu pada 2010-2016 menjadi Komisaris Utama PT Teknologi Riset Global Investama.
Sejak 2004 sampai saat ini, Wahyu menjabat Anggota Dewan Sekolah MBA School Of Business Management ITB. Pada 2018, dia menjabat komisaris di perusahaan tambang emas Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Pada Oktober 2019 ini, mantan Bendahara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, diminta Presiden Jokowi menjadi Wakil Menteri Pertahanan, mendampingi Menhan Prabowo Subianto.
Di panggung politik, kiprah Sakti dimulai saat masuk Partai Amanat Nasional (PAN) di masa ketua umum Hatta Rajasa 2009-2014. Namun sejak 2013, Sakti yang disebut sangat dekat dengan Hatta Rajasa itu tak lagi aktif di PAN.
Setelah itu, setahun kemudian dia justru memimpin Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Kantor Transisi Jokowi-Jusuf Kalla.
Ia bertugas bersama dengan putra Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo. Tim ini bertugas menentukan titik-titik yang akan menjadi daerah blusukan Jokowi.
[Gambas:Video CNBC]
Sempat Gandeng Bareskrim Soal Lobster, Edhy Malah Disikat KPK
(tas/tas)