AS 'Lempar' Tuduhan Manipulasi Mata Uang, Apa Reaksi Vietnam?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
17 December 2020 21:00
A woman walks past a row of T-shirts printed with Vietnamese flags in Hanoi, Vietnam on Thursday, Jul.30, 2020. For 99 days, Vietnam seemed to have defeated the coronavirus, but now a new outbreak in the city of Da Nang has grown to over 40 cases in six cities and authorities are beginning to reimpose broader restrictions. (AP Photo/Hau Dinh)
Foto: Salah satu sudut di Vietnam (AP/Hau Dinh)

Jakarta, CNBC IndonesiaVietnam menolak tuduhan Amerika Serikat (AS) terkait manipulasi mata uang. Hanoi menegaskan sanggahannya dengan mengatakan pihaknya bertindak untuk menjaga ekonomi stabil, bukan mencari keunggulan kompetitif yang tidak adil.

Dilansir dari AFP, Bank Negara Vietnam mengatakan pada Kamis (17/12/2020) bahwa kebijakan manajemen mata uangnya bertujuan untuk "mengendalikan inflasi dan menstabilkan ekonomi makro, bukan menciptakan keuntungan yang tidak adil dalam perdagangan internasional".

"Intervensi Bank Negara Vietnam baru-baru ini dalam membeli mata uang asing bertujuan untuk memastikan kelancaran operasi pasar mata uang asing," kata bank sentral dalam sebuah pernyataan.



Sebelumnya Departemen Keuangan AS pada Rabu menuduh negara komunis itu melakukan intervensi di pasar mata uang untuk melemahkan mata uangnya Dong, yang menurut IMF dinilai terlalu rendah sekitar 8,4% pada 2018. Mereka menuduh Vietnam ikut campur dalam pasar valuta asing untuk secara artifisial melemahkan mata uang mereka.

Laporan Departemen Keuangan AS meminta Vietnam untuk "mengurangi intervensi mata uangnya dan memungkinkan pergerakan nilai tukar". Namun, temuan dalam laporan tersebut sebagian besar bersifat simbolis dan tidak memerlukan sanksi.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular