Rekor! Kasus Harian Covid-19 di Jerman Tembus 30.000

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
17 December 2020 20:40
A patient from France who is seriously ill with the coronavirus is transported from an ambulance plane after landing at Dresden International Airport in Dresden, Germany, Saturday, April 4, 2020. For most people, the new coronavirus causes only mild or moderate symptoms, such as fever and cough. For some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness, including pneumonia.(Robert Michael/dpa via AP)
Foto: Petugas medis di Jerman (Robert Michael/dpa via AP)

Jakarta, CNBC IndonesiaJerman melaporkan rekor harian tambahan kasus Covid-19 pada Kamis (17/12/2020) waktu setempat. Penambahan itu hadir saat Jerman sedang berupaya mengatasi pandemi via partial lockdown yang diumumkan Kanselir Jerman Angela Merkel beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data Robert Koch Institute, tercatat ada 30.423 kasus baru pada hari ini. Robert Koch Institute merevisi laporan penambahan kasus sebelumnya, yaitu 26.923.

"Karena alasan teknis, sekitar 3.500 kasus dari Baden-Wuerttemberg (salah negara bagian barat daya) tidak terlaporkan. Masalahnya telah diperbaiki dan kasus tersebut dilaporkan hari ini," tulis Robert Koch Institute.

Pemerintah Jerman memutuskan untuk menerapkan partial lockdown alias penguncian wilayah sebagian mulai Rabu (16/12/2020). Keputusan itu diambil untuk menekan laju penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19.



Seperti dikutip AFP, Minggu (13/12/2020), partial lockdown akan berlaku hingga 10 Januari 2020. Sejumlah fasilitas yang diminta untuk ditutup adalah toko-toko yang menjual barang-barang non-esensial, salon rambut, hingga sekolah.

Pemerintah juga mendorong perusahaan untuk menerapkan work from home (WFH). Penjualan alkohol dilarang di tempat-tempat umum mendekati hari raya Natal.

"Situasi pandemi di luar kendali," ujar PM negara bagian Bavaria Markus Soeder merespons kesepakatan Merkel dengan pemimpin 16 regional negara bagian ini.

Per November lalu, Jerman menutup fasilitas rekreasi dan budaya serta melarang makan di tempat di restoran. Langkah-langkah itu telah menekan penambahan kasus baru Covid-19 setelah liburan sekolah musim gugur. Akan tetapi, jumlahnya tetap pada level yang tinggi.

Selama sepekan terakhir, Badan Pengontrol Penyakit Jerman melaporkan tren infeksi telah berubah menjadi mengkhawatirkan.

"Tugas kami adalah untuk mencegah kelebihan beban sistem kesehatan kami dan itulah mengapa ada kebutuhan mendesak untuk mengambil tindakan," ujar Merkel.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat! Kematian Akibat Covid-19 di Jerman Tembus 40.000 Jiwa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular