
KFC Berdarah-Darah Tutup Gerai, Restoran Lain Ikutan Tumbang!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid - 19 sangat memukul industri restoran, tak hanya pemain besar tapi juga pelaku usaha resto lainnya. Ketentuan PSBB sangat berdampak bagi operasi restoran, apalagi ada desakan dari Menko Luhut Pandjaitan pemda di Jabodetabek harus membatasi jam operasi mal hanya pukul 19.00.
Restoran cepat saji KFC milik PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) misalnya, telah menutup 33 gerai selama sembilan bulan pertama 2020 ini. Dengan kerugian hingga kuartal III-202 yang mencapai Rp 298 miliar.
Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) pernah melakukan survei terhadap 4.469 restoran dari total 9.054 restoran di DKI Jakarta, sebanyak 10% atau 1.033 restoran harus tutup permanen hingga September 2020. Angka tersebut sudah mencakup restoran yang berada di mal. Sehingga rencana pembatasan operasi akan makin memperparah bisnis restoran.
Wakil Ketua Umum PHRI Bidang Restoran Emil Arifin menyatakan karena restoran selama ini mendapat dari yang makan ditempat itu menyumbang 70% pendapatan rata-rata termasuk yang ada di mal. Sekarang dari protokol kesehatan kapasitas Cuma boleh 50% untuk makan di tempat. Ia mengatakan bila tekanan pada bisnis restoran terus terjadi sebaiknya memilih tutup.
"Itu saja sudah kepotong setengah, jadi dari yang makan ditempat cuma 35%. Ramainya juga malam hari di atas 6.30, sekarang mal cuma boleh buka sampai jam 19.00, itu gimana pendapatan kita," katanya kepada CNBC Indonesia TV, Rabu (16/12).
Dia menjelaskan pada malam hari bisa menyumbang pendapatan 10-15% restoran. Sementara restoran tidak bisa mengandalkan jualan di siang hari. Hal ini karena bakal ada aturan kantor harus memberlakukan kembali work from home (WFH) sampai 75% dari total karyawan.
Emil menambahkan keringanan yang diberikan serta insentif dari pemerintah cukup membantu. Namun, tidak bisa membuat restoran itu Kembali bangkit dan mandiri berdiri.
"Pengusaha mal juga tidak bisa memberi keringanan sewa terus, kondisinya mal juga kolaps. Ini dilema, kalau kondisinya begini terus mendingan tutup karena operational cost kita besar," kata Emil.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berdarah-Darah, KFC Akui Tutup Beberapa Gerainya