IDI: 217 Dokter & 146 Perawat Meninggal Akibat Covid-19

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
15 December 2020 18:20
Anggota perawat dan staf Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) melakukan aksi di tengah penyebaran penyakit COVID-19, di luar Downing Street di London, Inggris. (AP/Kirsty Wigglesworth)
Foto: Anggota perawat dan staf Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) melakukan aksi di tengah penyebaran penyakit COVID-19, di luar Downing Street di London, Inggris. (AP/Kirsty Wigglesworth)

Jakarta, CNBC Indonesia- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan bahwa sebanyak 217 dokter telah wafat akibat Covid-19. Data tersebut merupakan pembaruan sejak Maret hingga Desember 2020.

Lebih rinci, dokter yang meninggal terdiri atas 202 dokter dan 15 dokter gigi. Jumlah ini masih ditambah dengan 146 perawat yang meninggal dunia. Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 107 dokter umum (4 guru besar), dan 92 dokter spesialis (7 guru besar), serta 2 residen, dan 1 dalam verifikasi yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI Wilayah (provinsi) dan 92 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).

Dr Adib Khumaidi, SpOT, Tim Mitigasi PB IDI mengatakan kenaikan jumlah kematian tenaga medis merupakan salah satu dampak dari peningkatan jumlah penderita Covid-19 baik yang dirawat maupun yang OTG (Orang Tanpa Gejala). Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) yang baru saja selesai juga menjadi potensi fluktuasi naiknya angka penularan Covid-19.

"Kami menghimbau masyarakat dan kepala daerah serta pendukungnya untuk menghindari proses aktifitas yang melibatkan berkerumunnya massa. Dan bagi setiap orang untuk memeriksakan kesehatannya apabila terdapat gejala, dan melakukan testing meskipun juga tanpa gejala," kata Adib, dalam pernyataan tertulis, Selasa (15/12/2020).

Tim Mitigasi IDI berharap para pemimpin daerah yang terpilih untuk memprioritaskan penanganan Pandemi Covid dengan meningkatkan upaya preventif dan kemampuan layanan fasilitas kesehatan seraya melindungi para tenaga medis dan kesehatan.

Tim Mitigasi IDI juga menghimbau masyarakat agar meski vaksin Covid sudah tersedia, namun untuk perlindungan maksimal maka setiap orang harus tetap menjalankan protokol kesehatan karena situasi penularan Covid di Indonesia saat ini sudah tidak terkendali.

Tingginya lonjakan pasien Covid serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan kepada kita semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan pakai sabun serta air mengalir.

Dengan mengabaikan protokol kesehatan, maka Anda tidak hanya mengorbankan keselamatan diri sendiri namun juga keluarga dan orang terdekat termasuk orang di sekitar. Pandemi ini akan berlalu dengan kerjasama seluruh pihak.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ribuan Perawat & Dokter Magang Diterjunkan ke Perang Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular