
Pasien Covid-19 Meningkat, IDI: Tak Ada Keluhan dari Dokter

Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah 7 bulan menghadapi pandemi Covid-19 dan kabar tenaga kesehatan mulai kelelahan menghadapi kenaikan pasien yang terus bertambah. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menegaskan tidak ada keluhan dari dokter-dokter di daerah yang mengeluhkan penambahan pasien.
"Tidak ada (keluhan), mereka melaporkan angkanya sekian-sekian di daerah, tanpa ada mengeluh sedikitpun," kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto, Senin (05/10/2020).
Dia menegaskan tugas dokter di tengah pandemi ini sangat mulia sehingga tidak ada keluhan, karena tenaga kesehatan bekerja sesuai SOP, standar kesehatan, dan kode etik. Slamet mengingatkan dokter di daerah meski tidak mengeluhkan lonjakan pasien, namun harus tetap menjalankan 3M dalam kehidupan sehari-hari, yakni #pakaimasker, #cucitangan, dan #jagajarak.
"Jadi dengan semangat masih tinggi, kalau bisa penderita harus turun yang masuk ke Rumah sakit juga," katanya.
Dia juga meminta masyarakat selain menjalankan 3M, juga menjauhi kerumunan dan tetap di rumah selama pandemi ini masih berlangsung. Selain itu Slamet juga mengharapkan pemerintah memastikan logistik yang terkait dengan pengobatan harus tercukupi, seperti ventilator dan obat.
Menurutnya sejauh ini meski tidak ada dokter di daerah yang mengeluhkan pekerjaannya, namun seringkali ada obat yang kosong ketika harus melakukan perawatan. Padahal dokter harus bekerja sesuai pedoman yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan.
"Programnya menurunkan infeksi dan angka kematian jadi kalau sudah siap tenaga medisnya, tapi obatnya tidak ada akan mengganggu pelayanan," kata Slamet.
Slamet menegaskan para dokter harus tetap bersemangat di masa pandemi ini, dan jadikan pekerjaan sebagai ibadah. Para dokter diharapkan tidak terpengaruh berita negatif yang mencibir dokter, dan tetap bersemangat sumpah dokter dan membantu negara sampai covid-19 hilang.
"Yang penting kami semangat tinggi untuk menurunkan angka infeksi kita diberi senjata obat dan alat kesehatan untuk menurunkan angka kematian," tambahnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak