
Peningkatan Kompetensi Guru Jadi Kunci Kesuksesan Vokasi

Jakarta, CNBC Indonesia- Adanya tenaga kerja berkualitas dan siap pakai oleh industri menjadi syarat penting demi menangkap potensi investasi masuk ke Indonesia. Apalagi pemerintah belum lama ini menandatangani Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang menjadi perjanjian kerjasama dagang terbesar dan menyumbang 29% PDB dunia.
Inilah yang membuat Indonesia membutuhkan tenaga kerja siap pakai, dan pendidikan vokasi dapat menjadi jawaban dalam mencetak SDM berkualitas, melalui peningkatan kompetensi guru yang komprehensif.
Direktur Mitras DUDI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ahmad Saufi mengatakan melalui pembenahan pendidikan vokasi, maka potensi yang ada dapat dioptimalisasi. Selain itu masalah yang ada selama ini juga bisa diselesaikan dengan memanfatkan potensi yang dimiliki dunia pendidikan dan juga industri.
"Ini bukan masalah satu dua pihak, tetapi msalah bersama. Dengan kita membangun kebersamaan kekitaan ini saya harap urusan vokasi apalagi pengangguran terbuka tidak lagi menjadi perdebatan," kata Ahmad belum lama ini.
Salah satu upaya yang meningkatkan kemampuan guru SMK dan vokasi adalah dengan melakukan pelatihan dengan industri. Dengan begitu, mereka pun bisa mengajarkan kepada siswa bukan hanya materi semata, melainkan sesuai dengan kebutuhan industri.
Pelatihan yang dilakukan salah satunya di industri pipa, Westpex di kawasan Pluit, Jakarta Utara, yang saat ini tengah melakukan pelatihan pada 19 guru untuk mendapatkan kemampuan tambahan. Materi pelatihan yang dilakukan pun sesuai dengan upskiling dan reskiling guru-guru di seluruh Indonesia.
Manager Marketing Westpex Dominikus Rumandang mengatakan pelatihan yang dilakukan kepada 19 guru tersebut berkaitan instalasi perpipaan dalam gedung, yang memang dibutuhkan dalam kebutuhan dunia kerja. Guru-guru yang dilatih pun bukan hanya sekolah negeri melainkan juga swasta yang dilatih oleh ahli plumbing terbaik, sehingga bisa praktik sesuai dengan kondisi dunia kerja.
"Perusahaan kami melakukan kegiatan ini salah satunya untuk mencetak tenaga ahli perpipaan saluran air (plumbing) yang siap bekerja di seluruh mitra kami, persahana kami, dan mitra kerja di industri konstruksi. Itu tujuan pertama kami, kemudian kami melihat kebutuhan ahli plumbing cukup diminati dan dibutuhkan untuk konstruksi," kata Dominikus kepada CNBC Indonesia.
Dia mengatakan jika terjadi suatu masalah dalam konstruksi, yang pertama disalahkan adalah produk yang digunakan. Padahal, kesalahan instalasi dan kurangnya pengetahuan mengenai perpipaan ataupun konstruksi bisa menjadi penyebabnya.
"Seringkali produknya yang menjadi kambing hitamnya, inilah yang membuat kami industri harus menyiapkan tenaga instalasi mengerti cara instalasi yang baik dan benar, untuk menghindari kesalahan konstruksi," ujarnya.
Dengan sinergi antara dunia pendidikan dan usaha terus berjalan maka SDM lulusan sekolah kejuruan dan vokasi mampu menjawab tantangan global. Lulusan vokasi pun tidak lagi dipandang sebelah mata, dan SMK tidak akan lagi menjadi penyumbang pengangguran tertinggi.
Salah satu guru SMK asal Papua yang mengikuti pelatihan instalasi pipa air bersih juga merasakan manfaat dari pelatihan ini. Dengan peningkatan kemampuannya, dia berharap dapat membimbing siswanya sesuai dengan apa yang dibutuhkan industri dan bukan hanya teori semata.
"Pelatihan ini bermanfaat sekali. Pelatihan seperti ini banyak faedahnya karena materi yang kami dapatkan menjadi oleh-oleh untuk anak didik kami," kata dia.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Kelas Offline, Ajang Lulusan Vokasi Menambang Ilmu Baru