Maaf, Kedatangan Vaksin Belum Ngefek Cepat ke Penerbangan

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
08 December 2020 10:28
Boeing 737 Max dapat kembali mengudara setelah Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) mengeluarkan izin pada Rabu (18/11/2020). (AP/Ted S. Warren)
Foto: Boeing 737 Max dapat kembali mengudara setelah Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) mengeluarkan izin pada Rabu (18/11/2020). (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri penerbangan diprediksi tidak akan dapat manfaat adanya vaksin Covid - 19 secara cepat. Hal ini disebabkan penetrasi pemberian vaksin yang diberikan pada golongan-golongan tertentu.

Belum lagi untuk penyebaran vaksin Covid-19 ini masih menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan dan sertifikat kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia.

Vaksin Sinovac yang baru didatangkan dari China sebanyak 1,2 juta dosis, masih diperuntukkan golongan prioritas. kelompok pertama petugas medis, paramedis contact tracing, aparat petugas negara. kelompok kedua yakni tokoh agama, kecamatan, dan RT/RW. kelompok ketiga tenaga pendidik. disusul aparatur pemerintah pusat, peserta BPJS penerima bantuan Iuran (PBI), dan terakhir masyarakat yang berusia 19-59 tahun.

Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association Bayu Sutanto menyambut positif adanya vaksin yang sudah datang akhir pekan lalu. Tapi ini belum bisa mengembalikan industri penerbangan, pasalnya masih panjang untuk melakukan vaksinasi terhadap masyarakat luas.

"Susah prediksinya selama covid belum terkendali, kita tunggu aja apakah dengan vaksinasi bisa menekan laju penularan," kata Bayu kepada CNBC Indonesia, Senin (7/12).

Maklum, Industri pariwisata sangat menopang bisnis penerbangan. Jika masih ada larangan dan pembatasan untuk jalan-jalan akan sulit untuk menaikkan angka pengguna pesawat terbang.

Dia mengingatkan selama angka penularan Covid - 19 belum terkendali, menurutnya industri penerbangan akan sulit untuk bangkit. Karena pastinya larangan bepergian akan digaungkan dan masyarakat akan takut untuk melakukan jalan-jalan.

Tapi pihaknya sudah mendapatkan info adanya peningkatan bulan Desember ini untuk booking perjalanan keluar kota. Walaupun ada kemungkinan tidak terlalu banyak akibat lonjakan kasus Covid-19 dan pengurangan cuti akhir tahun.

"Info dari maskapai dan Online Travel Agent ada peningkatan booking untuk liburan akhir tahun, tapi ada pengurangan cuti dan imbauan tidak berpergian akibat naiknya angka positif covid, bisa mengurangi niat traveling, kita liat saja realisasinya nanti," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (7/12).


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Operasi Mendebarkan, Maskapai Bawa Miliaran Vaksin Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular