
'Kiamat' Kursi Pesawat Bentar Lagi Terjadi, Maskapai Pasrah!

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun depan pasar industri penerbangan Indonesia diramal makin baik baik dari tahun ini. Namun ada isu lain yang berpotensi menjadi masalah baru soal keterbatasan ketersediaan tempat duduk atau 'kiamat' kursi pesawat.
Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengatakan semakin membaiknya penanganan Covid -19 maka ada peningkatan demand penerbangan domestik.
Dengan catatan tidak terjadi gelombang ketiga atau masuknya varian baru corona Omicron. Selain itu juga target vaksinasi dosis penuh mencapai 70% populasi penduduk hingga dimulai melakukan vaksinasi booster pada awal 2022.
Namun jika permintaan kursi pesawat tiba-tiba melonjak, ada masalah baru yang akan muncul yaitu kecukupan supply seat yang saat ini tergantung pada jumlah pesawat yang tersedia dan frekuensi penerbangan. Maskapai penerbangan sudah banyak yang memulangkan pesawat sewanya kepada para lessor.
"Sebagai imbas pandemi sejak Maret 2020 lalu semua maskapai mengalami penurunan jumlah pesawat karena adanya dispute terkait tunggakan sewa," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/12/2021).
Celakanya Bayu melihat untuk menyewa pesawat pengganti dari lessor lain juga tidak memungkinkan dalam waktu dekat. Pasalnya kinerja keuangan maskapai yang anjlok akibat pandemi yang terjadi dalam dua tahun terakhir. Para lessor pun tak mudah menyewakan pesawatnya ke maskapai penerbangan.
Pengamat Penerbangan Arista Atmadjati, juga melihat hal serupa. Melihat beberapa maskapai mengurangi jumlah pesawat yang beroperasi.
"Seperti Garuda ada 100 pesawat lebih yang di kerangkeng," kata Arista dalam keterangan, Selasa (14/12/2021).
"Jadi Garuda mengandalkan Citilink kita anggap jumlahnya tetap, Lion Air tetap, Sriwijaya dan Nam Air agak berkurang sedikit, Air Asia juga lambat," tambahnya.
Masalah 'kiamat' tempat duduk pesawat ini bisa saja terjadi tahun depan jika mobilitas masyarakat tiba-tiba melonjak. Meski begitu dia tidak khawatir karena periode Januari - April merupakan low season penerbangan, namun mulai naik pada bulan Mei dimana masuk libur sekolah.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-Diam 'Kiamat' Kursi Pesawat Ancam Maskapai Penerbangan!