Cerita Indonesia Pimpin Negosiasi Alot Demi Lahirnya RCEP

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
30 November 2020 12:07
Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI, Iman Pambagyo dalam acara webinar
Foto: Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI, Iman Pambagyo dalam acara webinar "Pemanfaatan Kerja sama Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang Berkualitas". (Tangkapan Layar)

Jakarta, CNBC Indonesia- Peran Indonesia sebagai inisiator dan koordinator perundingan Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) ternyata tidak mudah. Selama 8 tahun perundingan, Indonesia harus memadukan antara kepentingan Indonesia, ASEAN, dan negara lain yang bergabung dalam RCEP.

Hal tersebut Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI, Iman Pambagyo dalam Webinar "Pemanfaatan Kerja sama Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang Berkualitas", Senin (30/11/2020).

"Tidak ada preseden sebelumnya di dunia bahwa sekian negara mencoba mengkonsolidasi 5 FTA (free trade aggrement), yang kita coba adalah mengkosolidasikan jadi satu perjanjiannya besar," ujar Imam Pambagyo menjabat sebagai Trade Negotiating Committee (TNC) Chair dalam perundingan RCEP.

Imam menjelaskan dalam memimpin perundingan ini dirinya memakai 3 topi. Topi pertama adalah NKRI, yakni bagaimana mengamankan kepentingan Indonesia. Adapun topi kedua adalah topi ASEAN, yakni untuk mengamankan kepentingan ASEAN dalam RCEP.

"Saya juga harus menfasilitasi 16 negara perundingan RCEP," kata Imam menjelaskan topi ketiga.

"Selalu ada tantangan dan dalam ini membentuk 9 Working Group, dan menyampaikan perkembangannya kepada para menteri negara RCEP dalam kapasitas sebagai TNC," ujarnya.

Dia menjelaskan puncak perundingan terjadi pada 2015-2018 dengan 16 negara yang mengirimkan delegasi hingga 800 orang. "Saya berikan arahan atau instruksi, misalnya targetnya, isu yang masih tertinggal penyelesaiannya," ujarnya

Kemudian pada satu hari Imam akan datangi ketua Working Group yg bersangkutan. Kalau diperlukan akan ada pertemuan untuk menyelesaikan posisi yang berseberangan, untuk memecahkan dan mencarikan jalan keluar.

"Jadi peranannya cukup menantang, harus berlompatan kesana kemari. Alhamdulilah kerja sama yang erat dan dukungan dari delegasi Indoensia dan Sekretariat ASEAN akhirnya tugas ini bisa kita selesaikan," ujarnya.

RCEP merupakan kesepakatan trading block terbesar di dunia, yang meliputi 30% dari PDB dunia, 27% dari perdagangan dunia, 29% dari investasi asing langsung, dan 29% dari populasi dunia. Indonesia bergabung dalam RCEP bersama 14 negara lain setelah menandatangani Perjanjian RCEP pada KTT RCEP 15 November 2020 lalu.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kupas Tuntas Peluang & Tantangan Perjanjian RCEP di Event Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular