Lampu Kuning Covid RI, Rumah Sakit Rujukan Mulai Penuh Lagi

Yuni Astuti, CNBC Indonesia
25 November 2020 09:23
Tenaga kesehatan berjalan di kawasan zona merah Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran Jakarta, 11/9. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyiapkan tower 5 yang direncanakan beroperasi malam ini untuk fasilitas isolasi mandiri bagi  pasien tanpa gejala. 
Kapasitas tower 5, memiliki  32 lantai 886 kamar di kali 2 bed jadi 1772 kamar tower 5. Koordinator Dokter Lapangan Observasi rumah sakit Darurat Wisma Atlet Muhammad Arifin mengatakan Tower 1-7 semua hidup karena pengecekan lampu. Tower 6&7 tidak full namun sudah terisi 70%.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran Jakarta, Jumat (11/9). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Peningkatkan kasus aktif virus corona (Covid-19) di Indonesia, sejumlah provinsi mencatatkan rumah sakit yang semakin penuh termasuk fasilitas Intensive Care Unit (ICU).

"Saat ini terjadi peningkatan pasien yang masuk rawat jalan dan IGD dibanding periode sebelum libur panjang. Peningkatan ini berdampak pada ketersediaan tempat tidur," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers, Selasa (24/11/2020).



Lebih rinci dia menjelaskan Provinsi Banten saat ini mencatat kapasitas ICU telah terisi 97% atau 115 ruangan. Adapun fasilitas isolasi telah terpakai 80% atau 1.413 tempat tidur.

Berikutnya, DKI Jakarta mencatat okupansi ICU terisi 69,57% dan tempat isolasi 71,66%, sedangkan Provinsi Jawa Barat tempat tidur ICU terisi 73,45% dan tempat tidur isolasi terisi 79,62%



Sementara itu, Jawa Tengah mencatat tingkat keterisian ICU sebanyak 80%, sementara isolasi sebanyak 77,4%%. Adapun Jawa Timur mencatat okupansi ICU terisi 54,8% dan isolasi sebanyak 57,43%.

"Dari sejumlah prov tersebut, pemakaian tempat tidur ICU dan isolasi di atas 70% adalah Jabar dan Jateng, dan pemakaian tempat tidur isolasi di atas 70% adalah DKI Jakarta, Jabar dan Jateng," ujarnya.

Dia menegaskan akan ada beberapa langkah untuk mengantisipasi apabila kondisi Rumah Sakit mulai penuh.

"Jika kenaikan pasien 20-50% maka RS bisa menampung lonjakan dua kali lipat. Jika kenaikan lebih dari 50-100% maka RS dapat menggunakan ruang perawatan umum menjadi ruang perawatan pasien covid-19," katanya.

Dia juga menambahkan, RS bisa mendirikan tenda di area RS atau mendirikan RS lapangan atau RS darurat apabila tingkat kepenuhannya lebih dari dua kali lipat.

"Berkaca dari sini, masih tingginya penularan di masyarakat, oleh karena itu, saya meminta masyarakat untuk terus secara disiplin menjalankan 3M, #mencucitangan, #memakaimasker, #menjagajarak serta menjauhi kerumunan," pungkasnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: Bangsa Kita Menghadapi Ujian Maha Berat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular