
Libur Akhir Tahun Mau 'Disunat', Ekonomi RI Bakal Sekarat?

Untuk mengobati luka itu, pemerintah menggeser libur panjang Ramadan-Idul Fitri ke akhir tahun, berdempetan dengan liburan Hari Natal-Tahun Baru. Akhir tahun ini, silakan melepas rindu yang tertahan selama berbulan-bulan. Silakan mudik, silakan bersilaturahmi dengan keluarga dan kolega di kampung halaman.
Akan tetapi, ada perkembangan terbaru. Ternyata penyebaran virus corona akhir-akhir ini bukannya melambat tetapi malah semakin cepat.
Per 23 November 2020, Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah pasien positif corona mencapai 502.110 orang. Bertambah 4.442 orang (0,89%) dibandingkan hari sebelumnya.
Dalam 14 hari terakhir (10-23 November), rata-rata jumlah pasien positif bertambah 4.396 orang per hari. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 3.403 orang setiap harinya.
Sementara laju pertumbuhan kasus baru dalam 14 hari terakhir adalah 0,94% per hari. Meningkat dibandingkan 14 hari sebelumnya yakni 0,82% per hari.
Pandemi virus corona memang memukul ekonomi. Tidak sekadar memukul, tetapi membuat hancur lebur. Pandemi ini mempengaruhi dua sisi ekonomi sekaligus, produksi dan permintaan.
Namun jangan lupa, pandemi adalah fenomena kesehatan. Apabila aspek kesehatan bermasalah, maka bidang lain harus mengalah dan memberi jalan prioritas untuk penanganan kesehatan.
(aji/aji)