
Omzet Ambles 23%, Begini Upaya UMKM Biar Selamat dari Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan dalam surveinya bahwa penjualan industri UMKM (usaha mikro, keci, dan menengah) merosot hampir 23% tahun ini akibat dampak pandemi Covid-19.
Penurunan ini menjadi sorotan lantaran pada sejarah krisis ekonomi tahun 1998, UMKM justru hadir di garda terdepan sebagai salah satu penyelemat krisis.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan dari hasil survei, juga ditemukan bahwa sebanyak 20% pelaku UMKM mengalami hambatan distribusi dan 19,39% mengaku kesulitan permodalan.
Bahkan tidak berhenti sampai di situ, terdapat juga sebanyak 18,87% dari pelaku usaha yang mengikuti survei menyebut bahwa kesulitan mendapatkan bahan baku, diikuti keluhan terhambatnya produksi oleh 18,83% partisipan.
Sebab itu, Teten menegaskan bahwa salah satu jalan keluar dari persoalan ini adalah digitalisasi.
"Kami selalu mencari cara menumbuhkembangkan UMKM yang memang terbukti menjadi salah satu roda penggerak ekonomi nasional," kata Teten dalam Opening Ceremony acara Indonesia Digital Trade Showin (IDTS) Conjunction With "Indonesia Local Brands Expo 2020" dengan tema "Connect Your Business With Digital Solution," Jumat lalu (20/11), dikutip Minggu ini (22/11).
"Cara digitalisasi bisa menjadi opsi yang tepat untuk UMKM. Karena bagaimanapun saat ini semua sektor harus terhubung dengan sistem digital," katanya.
Sebab itu, Teten mengapresiasi penyelenggaraan event Indonesia Digital Trade Show- Indonesia Local Brand yang digagas oleh PT Sukses Mulya Pratama agar UMKM bangkit dan bisa menjalankan usahanya sehingga bisa berkontribusi terhadap ekonomi nasional.
"Perlu diketahui, lebih dari 64 juta UMKM berkontribusi 14% terhadap total ekspor non migas. 60% total investasi, 97% total tenaga kerja dan 61% total PDB nasional. Maka kehadiran UMKM sesungguhnya sangat berarti bagi ekonomi nasional ini," rincinya.
Selain itu, Kementerian juga sangat berperan aktif dalam skema digital dengan membuat program digital "Go Digital UMK" untuk mengikuti pola ekonomi yang berjalan saat ini.
"Baik pemerintah maupun swasta juga turut mendorong pelaksanaan acara ini agar para pengusaha lokal dan UMKM di seluruh Indonesia bisa menembus pasar digital (go digital) dan sebagai jembatan dalam mempercepat digitalisasi produk-produk UMKM di seluruh kota di Indonesia," kata Teten.
Ajang Indonesia Digital Trade Show in Conjunction With Indonesia Local Brands Expo sendiri merupakan wadah yang tepat untuk mempercepat proses digitalisasi produk-produk UMKM sehingga bisa menembus pasar digital (go digital) dan mampu bersaing di level pasar internasional
Event ini adalah event virtual expo interactive 3D pertama di Indonesia yang diisi dari berbagai macam industri dan pameran hasil karya anak bangsa secara virtual.
Selain dari Kementerian Koperasi dan UKM, dukungan serupa juga datang dari Kementerian Perdagangan.
"Bagi kami ini langkah yang bagus dalam mewadahi industri UMKM di Indonesia. Dan saya turut bangga terhadap para pelaku yang gigih menemukan peluang-peluang seperti ini," kata Agus Suparmanto, Menteri Perdagangan, dalam kesempatan yang sama.
Agus melanjutkan, pemanfaatan platform digital oleh pelaku UMKM berpotensi meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia.
Transaksi
Tercatat oleh Kominfo, penjualan online dan e commerce di tahun 2020 mencapai nilai Rp 446,75 triliun dan meningkat 400% dari pada tahun 2017.
Dia mengatakan, tentu ini merupakan indicator bahwa ke depannya peran teknologi dan digital akan semakin dominan bagi masyarakat.
Pelaku UMKM Indonesia yang mengisi 96% populasi pelaku usaha di Indonesia sejatinya merupakan roda penggerak sektor perdagangan. Untuk itu Kemendag akan terus memfasilitasi melalui format digital yang berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman.
"Saya berharap melalui ajang IDTS ini, para pelaku usaha UMKM, lisensi dan waralaba dapat semakin berkembang dan saling terhubung dan memanfaatkan potensi digital yang ada," imbuhnya.
Pemerintah melalui kementerian terkait pun terus memberikan perhatiannya pada industri UMKM.
Misalnya dukungan kepada UMKM berupa subsidi bunga dan kredit. Selanjutnya, dilakukan percepatan penyerapan tenaga kerja melalui proyek-proyek padat karya. Upaya percepatan pemulihan ekonomi ini berjalan beriringan dengan upaya kesehatan dan membangun rasa aman di tengah pandemi ini.
Sejumlah perusahaan besar pun tidak mau ketinggalan dalam ambil bagian kegiatan ini, di antaranya PT Garuda Indonesia (Persero) Tb (GIAA), PT Pertamina (Persero), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Mustika Ratu dan SiCepat.
Bahkan SICepat, Pertamina dan BCA melibatkan UMKM binaannya untuk mengikuti agenda ini dan mengajak sekitar 500 mitra UMKM binaannya dari seluruh Indonesia.
"Bentuk dukungan BCA terhadap UMKM yakni secara berkelanjutan berkomitmen untuk terus mendukung UMKM melalui beragam pembiayaan serta program-program yang direalisasi bersama dengan institusi atau lembaga lainnya," kata Susanto, Direktur BCA.
Keterlibatan BCA sendiri dalam event ini salah satunya adalah penawaran berbagai produk unggulan yang memudahkan masyarakat dalam bertransaksi di masa pandemi seperti layanan Transaksi Online dengan menggunakan Debit Mastercard, Kartu Kredit BCA, Virtual Account BCA serta belanja dengan menggunakan QRIS.
BCA juga menghadirkan Kampanye Bangga Lokal yang merupakan program bagi pelaku usaha UMKM dari BCA, di mana BCA akan merangkul para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya, mulai dari segi marketing, promosi hingga modal usaha.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Titah Jokowi: Duit Negara Bakal Dipakai Borong Produk UMKM
