
Saat Laut China Selatan Memanas, China-Vietnam Kini Mesra

Jakarta, CNBC Indonesia - China dan Vietnam, dua rival dalam konflik Laut China Selatan (LCS) akhirnya memulai era baru potensi kerja sama maritim di laut. Di tengah memanasnya kawasan ini, kedua negara bekerjasama di bidang kelautan.
Dilansir dari Asia times, Beijing baru-baru ini menjadi tuan rumah program tata kelola laut internasional yang menghadirkan pembicara dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Claimant State LCS lainnya, termasuk Filipina dan Vietnam. Tema simposium adalah "Kerjasama Maritim dan Tata Kelola Laut," mendahului program Hanoi sendiri, "Menjaga Perdamaian dan Kerja Sama melalui Masa Turbulensi," yang diadakan minggu ini.
Kedua program ini nantinya akan memungkinkan kerjasama kedua pihak dalam pengelolaan keanekaragaman hayati di laut itu, termasuk di dalamnya isu kerusakan terumbu karang, dan perikanan.
Zou Xinqing dari Sekolah Ilmu Geografis dan Oseanografi di Universitas Nanjing Percaya bahwa "kolaborasi sains sangat penting untuk wilayah ini," katanya dikutip dari Asia Times.
Namun beberapa analis menyatakan bahwa mereka pesimistis kalau program ini akan berjalan lebih dalam karena persaingan visi antara China dan Vietnam dalam hal klaim teritorial.
"Saya skeptis bahwa kerja sama semacam itu akan berkembang secara signifikan di tahun-tahun mendatang karena perselisihan di Laut Cina Selatan menjadi hambatan besar bagi kerja sama tersebut," kata Li Mingjiang, sebagai profesor di Sekolah Studi Internasional (RSIS) S Rajaratnam di Universitas Teknologi Nanyang di Singapura.
Hingga saat ini banyak kerjasama antara China dengan claimant state lainnya mengenai eksplorasi kekayaan alam hayati di LCS. Namun skalanya masih cukup terbatas dan cenderung tidak berkembang.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan China, AS Pemicu Ketegangan di Laut China Selatan