Internasional

Heboh Biden Sebut Banyak yang Akan Mati karena Trump, Kenapa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 November 2020 16:07
Presiden AS Donald Trump
Foto: Presiden terpilih Joe Biden berbicara di Wilmington, Del. , Sabtu (7/11/2020). (AP Photo / Andrew Harnik, Pool)

Sementara itu, hingga kini Gedung Putih memang masih enggan membuka komunikasi dengan Biden. Trump, meski sempat mengakui Biden menang, mencabut kata-katanya itu dan mengklaim kembali kemenangannya.

Ini pun membuat kepala staf Biden, Ron Klain, mantan staf Ebola di bawah Presiden Barack Obama yang kini menjadi penasihat virus corona Biden tidak bisa berkoordinasi dengan pegawai pemerintah federal sampai Administrasi Layanan Umum (GSA) menyetujui proses transisi. Padahal dalam waktu dekat, ia akan segera bertemu perusahaan vaksin virus corona.

Di bawah aturan transisi yang secara rutin diikuti selama 60 tahun terakhir, surat "kepastian" yang menyatakan Biden sebagai pemenang pemilihan 3 November seharusnya sekarang telah dikeluarkan oleh GSA. Sehingga akan ada komunikasi antara administrasi keluar dan masuk.

"Sayangnya, sampai kami mendapatkan jaminan GSA yang mengizinkan kami untuk menghubungi pejabat pemerintah, kami tidak dapat memiliki kontak apapun,"kata Klain dikutip dari The Guardian.

Klain mengatakan pemblokiran komunikasi terutama merusak di sekitar persiapan vaksin. Padahal ada harapan besar ketika Pfizer/ BioNTech mengumumkan kandidat vaksinnya 90% terbukti efektif dalam melindungi orang dari infeksi.

Kurangnya pembicaraan transisi tidak hanya menghambat persiapan vaksin. Hal ini juga mencegah administrasi Biden yang sedang menunggu untuk mendapatkan informasi terkini tentang persediaan peralatan pelindung penting untuk petugas kesehatan, termasuk sarung tangan dan masker.

Hal 3>>>

(sef/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular