Internasional

Trump Mau 'Ngamuk' 6 Januari, AS Demo Besar Jegal Biden

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
04 January 2021 08:10
Presiden AS Donald Trump

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski Joe Biden telah didaulat sebagai Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), sepertinya Presiden Donald Trump dan pendukungnya masih belum ikhlas. Mereka berencana akan mengadakan demo besar-besaran pada 6 Januari mendatang, beberapa saat sebelum Biden dilantik.

Mengutip akun Twitter resmi Trump,@realDonaldTrump, presiden yang juga taipan properti New York itu mengunggah video ajakan untuk mengikuti demonstrasi tersebut. Ia mengatakan aksi yang akan diadakan di Washington DC itu mungkin menjadi yang terbesar dalam sejarah.

"Ini (demonstrasi) mungkin menjadi acara yang paling besar dalam sejarah Washington DC. Jadilah bagian dari sejarah. Ikutilah aksi pada 6 Januari di Lingkar Gedung Putih, tibalah sebelum jam 9 pagi," tulis pernyataan yang dibuat dalam video 30 detik itu.

Sebelumnya, Trump juga beberapa kali menjegal kemenangan Biden. Beberapa waktu lalu kabarnya Trump bahkan ingin mengadakan darurat militer dan menginvestigasi lebih lanjut mengenai potensi kecurangan yang dilakukan rivalnya dari Partai Demokrat itu.

Selain itu, kuasa hukumnya juga beberapa kali berkeliling ke beberapa negara bagian untuk mengadakan tuntutan hokum. Namun semuanya kandas

Biden memenangi Pemilu AS 3 November lalu dengan 306 suara elektoral, meninggalkan Trump yang hanya mendapatkan 232 suara elektoral saja. Dengan ini langkah Trump untuk melanjutkan tahta kekuasaan sebagai Presiden AS terhenti serta juga membuatnya menambah daftar Presiden AS yang hanya memimpin satu periode saja.

Halaman 2>>

Sementara itu, sedikitinya 11 anggota parlemen AS menyarakan keberatan mereka atas kemenangan Biden, yang berpasangan dengan Kama Haris. Seluruh merupakan anggota Partai Republik, yang sama dengan Trump.

Hal ini juga akan disampaikan 6 Januari mendatang. Mereka menuding Biden menang dengan curang.

"Audit yang adil dan kredibelperlu dilakukan dengan cepat dan diselesaikan jauh sebelum 20 Januari. Ini akan secara dramatis meningkatkan kepercayaan Amerika dalam proses pemilu kami dan secara signifikan akan meningkatkan legitimasi siapa pun yang menjadi Presiden kami berikutnya. Kami berhutang kepada Rakyat," ujar mereka dalam pernyataan yang dimuat CNN International.

Wakil Trump, Mike Pence juag mendukung langkah ini. Ini jadi satu-satunya kekuatan konstitusional untuk menyelesaikan berbagai tuduhan kecurangan.

"Wakil Presiden Pence berbagi keprihatinan jutaan orang Amerika tentang penipuan dan kecurangan dalam pemilihan terakhir. Wakil Presiden menyambut baik upaya anggota DPR dan Senat untuk menggunakan kewenangan yang mereka miliki di bawah hukum untuk mengajukan keberatan dan ajukan bukti ke Kongres dan rakyat Amerika pada 6 Januari," kata Kepala Staf Wakil Presiden Marc Short.



Next Page
Audit Pilpres
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular