
Hiks... Resesi Belum Bye! Ini Ramalan Terbaru Ekonomi RI Q4

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Indonesia pada kuartal IV-2020 diramal masih akan berada di zona negatif. Apalagi kontraksinya sangat dalam saat pandemi Covid-19 muncul di Indonesia.
Diketahui, pada kuartal II, perekonomian Indonesia terkontraksi hingga minus 5,32% dan pada kuartal III kembali negatif meski tidak sedalam kuartal II yakni -3,49%.
Kontraksi ini pun dinilai masih akan berlanjut pada kuartal IV, meskipun pada kuartal akhir ini pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah dilonggarkan.
Pengamat Ekonomi Bhima Yudhistira memproyeksi perekonomian pada kuartal IV-2020 masih akan terkoreksi di kisaran -1,5% sampai dengan -3%.
Bhima menilai, perekonomian belum bisa tumbuh positif karena masyarakat kelas menengah atas masih menahan belanjanya. Selain itu, belanja pemerintah yang naik tidak berkontribusi besar bagi perekonomian nasional.
"Ada kontraksi yang tidak terlalu dalam pada kuartal IV disebabkan faktor eksternal dari pemulihan negara tujuan ekspor bukan perbaikan aktivitas ekonomi domestik," kata dia, Selasa (17/11/2020).
Selanjutnya, ekonom CORE Piter Abdullah mengatakan, mengembalikan perekonomian ke zona positif masih cukup berat. Apalagi pandemi Covid-19 masih berlangsung dan belum tahu kapan akan terselesaikan.
"Saya perkirakan belum positif. Membaik dibandingkan kuartal III, tapi Masih di zona negatif. Saya perkirakan di kisaran -0,5% sampai -1,5%," ujarnya.
Kemudian, ada ekonom UI Ninasapti Triaswati yang menilai sangat berat untuk perekonomian kembali positif di kuartal IV. Apalagi di kuartal sebelumnya, perekonomian terkontraksi dalam.
"Melihat trend dua triwulan terakhir, perkiraannya masih sekitar -1% sampai 0%," jelasnya.
Sejalan, ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksi perekonomian di kuartal akhir tahun ini terkontraksi di kisaran -2% hingga -1%.
Josua menjelaskan, kontraksi masih terjadi karena melihat kinerja penopang PDB yang masih belum terlihat perbaikan yang signifikan, seperti manufaktur. Kemudian, permintaan domestik dinilai masih cenderung lemah mempertimbangkan keyakinan konsumen yang belum pulih sekalipun mobilitas masyarakat terus menunjukkan tren perbaikan.
Di sisi lain, Ekonom BCA David Sumual melihat bahwa perekonomian bisa kembali ke zona positif meski masih tipis. Namun dengan syarat realisasi belanja pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bisa terealisasi dengan cepat.
Realisasi belanja PEN terutama di belanja pemerintah dan dana desa yang akan mendorong belanja dari masyarakat kelas menengah bawah. Jika keduanya terealisasi baik maka perekonomian bisa kembali ke 1%.
Namun, jika kedua bidang tersebut tidak bisa didorong dengan baik maka perekonomian kuartal IV masih akan di zona kontraksi yakni kisaran -2 sampai -0,5%.
Ramalan Sri Mulyani dan Perry Warjiyo >> NEXT Halaman Selanjutnya