
Kok Makin Ke Sini, Terlihat Jelas Indonesia Resesi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang disebabkan oleh virus corona jenis baru tidak hanya menjadi penyakit dalam sistem kesehatan, tetapi juga bagi perekonomian global. Sudah banyak negara baik maju maupun berkembang terseret ke jurang resesi karenanya. Indonesia pun ikut terancam.
Soal resesi, memang tidak ada definisi yang zakelijk. Namun konsensus para ekonom menyebutkan jika ekonomi mengalami kontraksi sepanjang dua kuartal berturut-turut maka sudah bisa dikatakan negara tersebut mengalami resesi.
Hanya saja jika mengacu pada data Produk Domestik Bruto (PDB), harus menunggu dua kuartal. Jadi fenomena resesi baru diketahui setelah terjadi. Hanya saja ada beberapa indikator yang bisa digunakan untuk memprediksi apakah suatu negara berpotensi resesi atau tidak yaitu data-data ekonomi yang sifatnya bulanan atau memiliki frekuensi rilis yang tinggi.
Hingga saat ini, sudah ada puluhan negara yang mengalami resesi termasuk negara di kawasan. Indonesia, pun diperkirakan akan ikut terseret masuk ke dalam jurang resesi. Data-data perekonomian nasional terkini pun sudah menunjukkan gelagat Indonesia bakal mengalami resesi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu mengakui bahwa Indonesia cuma punya waktu satu bulan untuk melakukan upaya agar perekonomian domestik tak masuk dalam jurang resesi. Bahkan, kepala negara sempat mencemaskan Indonesia bakal masuk ke jurang resesi.
"Berkaitan dengan ekonomi, kita tahu kuartal I-2020 kita tumbuh 2,97%, negara lain sudah minus. Tapi di kuartal II, kita pada posisi -5,3%. Sudah minus," tegas Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rapat terbatas dengan para gubernur di Istana Kepresidenan Bogor, awal bulan ini.
"Untuk itu, kuartal ketiga, yang kita masih punya waktu satu bulan yaitu Juli, Agustus, September. Di September ini kita masih ada kesempatan. Kalau kita masih berada pada posisi minus artinya kita masuk resesi," tegasnya
Jajaran 'pembantu' Jokowi pun bersuara lantang potensi Indonesia mengalami resesi. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyebut kala itu Indonesia sudah hampir 100% memasuki masa resesi, seperti yang dialami negara lainnya.
"Bulan depan, hampir dapat dipastikan 99,9% akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia," kata Mahfud bulan lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga sempat angkat bicara terkait hal ini. Meskipun tidak secara gamblang, namun eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berkali-kali memberikan sinyal Indonesia cepat atau lambat akan memasuki masa resesi. "Jangan menyerah dulu. Kan masih ada 1 setengah bulan. Jadi kita upayakan," katanya.
Dari 10 ekonom yang berbincang dengan CNBC Indonesia beberapa waktu lalu, mayoritasnya sepakat Indonesia akan mengalami resesi saat Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka PDB pada awal bulan depan.
"Enggak heran kalau Indonesia juga resesi. Karena negara maju aja diprediksi akan masuk resesi," kata Kepala Ekonom BCA David Sumual.
Kepala Ekonom CIMB Niaga Adrian Panggabean tak memungkiri, Indonesia sudah memasuki fase resesi teknikal sejak kuartal pertama tahun ijni. "Menurut saya technical recession ini akan terus berlanjut tiga kuartal lagi sampai kuartal I-2021," jelasnya.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seramnya Tsunami PHK, Kemiskinan Ekstrem, & Ancaman Resesi RI