
Ssst! Ada Siasat Baru Pabrik Mobil Usai Pajak 0% Ditolak

Jakarta, CNBC Indonesia - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengakui kembali mengajukan permintaan relaksasi pajak kepada pemerintah untuk mendongkrak pasar mobil yang lesu akibat pandemi. Setelah sebelumnya usulan pajak 0% untuk mobil baru ditolak menteri keuangan.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyebut bahwa ada perbedaan pengajuan relaksasi kali ini dibandingkan dengan pajak 0%. Pada skema pajak 0% ada pembebasan pajak di pemerintah daerah yakni pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), sementara untuk pemerintah pusat yakni pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).
Sedangkan kali ini Gaikindo hanya mengajukan pembebasan PPnBM. Skema pembebasan PPnBM kini masih diterapkan hanya pada mobil low cost and green car (LCGC).
"Terus terang kami diskusi dengan Kemenperin. Kemudian mencoba memikirkan alternatif lain. Kalau nggak bisa 0%, bisa separuhnya atau gimana. Dan mereka bilang masih dikaji," kata Yohanes kepada CNBC Indonesia, Selasa (17/11).
Ia berharap relaksasi PPnBM bisa membangkitkan industri otomotif yang belum pulih secara normal. Pasalnya, penjualan wholesales bulan lalu hanya berkisar di angka 49.043 atau setengah dari kondisi normal sebelum pandemi. Pada saat normal penjualan di angka 80-100 ribu unit per bulan. Penurunan produksi ini berdampak pada industri secara keseluruhan.
"Total pegawai terlibat 1,5 juta orang di mobil. Sekarang kapasitas produksi 2,4 juta mobil per tahun atau per bulan 200 ribu. Saya bilang kalau diisi 100 ribu saya tenang. Sekarang paling 50 ribu per bulan. Sementara ekspor sekitar 15 ribu, jadi 65 ribu sebulan. Kalau dibandingkan 200 ribu, ini 65 ribu kecil sekali, cuma 30% ini yang saya nangis. Karena kalau nggak mau ya direstrukturisasi lagi," sebut Yohannes.
Ia yakin penjualan bisa kembali seperti normal, apalagi jika melihat tabungan masyarakat Indonesia di bank yang terus meningkat. Jika ada 'pemanis' seperti relaksasi PPnBM maka industri bisa lebih bergerak. Namun, Yohannes mengaku menyerahkan keputusan akhirnya kepada pemerintah.
"Apapun keputusan pemerintah kita selalu hormati dan kita tahu mungkin ada pemikiran-pemikiran yang prioritas yang lain," sebutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pajak Mobil Baru 0%, Harga Avanza Cs Bisa Murah Rp 20 Juta