Kapolri Tunjuk Irjen Fadil Imran Jabat Kapolda Metro Jaya

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
16 November 2020 16:46
Kapolda Jawa Timur, Irjen Fadil Imran (Hilda Meilisa Rinanda/detikcom)
Foto: Irjen Fadil Imran (Hilda Meilisa Rinanda/detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Idham Azis menunjuk Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Fadil Imran sebagai Kapolda Metro Jaya. Fadil menggantikan Irjen Nana Sudjana yang dimutasi sebagai Korsahli Kapolri.

Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Argo Yuwono, penunjukan itu sesuai dengan telegram Kapolri Nomor ST/3222/XI/Kep/2020 tanggal 16 November 2020 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di lingkungan Polri.

Selain itu, Idham juga menunjuk Asisten Kapolri Bidang Logistik Irjen Ahmad Dofiri sebagai Kapolda Jawa Barat. Ahmad menggantikan Rudi Sufahriadi yang diangkat menjadi Widyaiswara Tingkat I Lemdiklat Polri.

Sebelumnya, Argo mengumumkan kalau Idham mencopot Nana dan Rudi yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan.

"Ada dua kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan, maka diberikan sanksi berupa pencopotan, yaitu Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat," ujar Argo seperti dilaporkan detik.com.



Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD memperingatkan kepada seluruh aparat keamanan yang tidak tegas menindak adanya kerumunan massa akan diberikan sanksi.

Pernyataan ini dikeluarkan Mahfud dalam konferensi pers, merujuk pada peringatan Maulid Nabi dan pesta pernikahan putri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, di Petamburan, Jakarta, akhir pekan lalu.

"Pemerintah akan memberikan sanksi kepada aparat yang tidak mampu bertindak tegas dalam memastikan pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19," kata Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (16/11/2020).

Mahfud bahkan sampai menyebut sebanyak tiga kali kata 'aparat keamanan' yang masih belum tegas. Meskipun tidak memerinci secara spesifik, Ia meminta aparat bisa menjalankan apa yang diperintahkan pemerintah,

"Kepada aparat keamanan, kepada aparat keamanan, kepada aparat keamanan, pemerintah meminta untuk tidak ragu dan bertindak tegas dalam memastikan protokol kesehatan dapat dipatuhi dengan baik," ujar Mahfud.

Pemerintah pun menyayangkan kerumunan massa yang terjadi dalam peringatan Maulid Nabi serta pesta pernikahan putri Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta. Menurut Mahfud, kerumunan tersebut sama saja membuat usaha yang dilakukan dalam menekan Covid-19 sia-sia.

"Pelanggaran yang nyata, dengan berkumpul dalam liburan sepekan terakhir bisa membuyarkan segala upaya yang kita lakukan dalam 8 bulan terakhir. Orang yang sengaja berkerumunan masa berpotensi menjadi pembunuh terhadap kelompok rentan," jelasnya.


(miq/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jenderal-jenderal Calon Terkuat Kapolri, Siapa Saja Mereka?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular