
Di RI Harga Cabai Lagi Pedas, Harga Pangan Global 'Terbang'

Kenaikan harga pangan tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Fenomena ini terjadi secara mengglobal. Data terbaru Organisasi Pangan dan Pertanian Internasional (FAO) bulan Oktober masih melanjutkan kenaikannya.
Indeks harga pangan dunia naik 3 poin atau 3,1% dibanding bulan sebelumnya dan meningkat 5,7 poin atau 6% dari periode yang sama tahun lalu ke level 100,9. Hampir seluruh komoditas pangan mengalami kenaikan harga kecuali harga daging.
Kenaikan harga tertinggi tercatat pada komoditas biji-bijian yang indeksnya menguat 7,2% dibanding bulan September dan meningkat 16,5% dibanding Oktober tahun lalu. Harga gandum, jagung dan barley kompak menguat akibat kenaikan permintaan dan penurunan pasokan hingga stok.
Namun harga beras justru mengalami penurunan akibat masuknya periode panen di kawasan Benua Kuning Asia.
Harga bahan pangan lain yang juga mengalami kenaikan cukup tinggi adalah harga gula. FAO mencatat, indeks harga gula global naik 7,6% pada Oktober dibanding bulan September dan meningkat 9,3% dibanding Oktober tahun lalu.
Menurut FAO, kenaikan harga gula dipicu oleh rendahnya output di negara-negara produsen seperti India, Brazil hingga Thailand.
Beralih ke susu dan turunannya, harganya mengalami kenaikan yang tercermin dari peningkatan indeks sebesar 2,2% dibanding September dan 3,5% dibanding Oktober 2019.
Impor yang tinggi di kawasan Asia, Timur Tengah dan kawasan Eropa dibarengi dengan masuknya musim produksi yang rendah sehingga membuat harganya terkerek naik.
Kemudian, harga minyak nabati juga mengalami kenaikan di bulan lalu terutama untuk jenis komoditas minyak sawit yang harganya tembus ke level tertinggi dalam lima bulan terakhir akibat tingginya permintaan jelang perayaan Diwali di India.
Terakhir, harga komoditas daging baik daging babi, sapi hingga ayam mengalami penurunan. Inilah yang menjelaskan mengapa indeks harga daging versi FAO itu turun 0,5% dibanding September dan terkoreksi 10,7% dibanding Oktober tahun lalu. Penurunan harga ayam secara global ini berbanding terbalik dengan kondisi di RI.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)[Gambas:Video CNBC]