Internasional

Makin Sengit Gengs! Trump Kalah, Siap Tempuh Jalur Hukum

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 November 2020 14:16
People gather in Black Lives Matter Plaza to celebrate President-elect Joe Biden's win over President Donald Trump to become the 46th president of the United States, Saturday, Nov. 7, 2020, in Washington. His victory came after more than three days of uncertainty as election officials sorted through a surge of mail-in votes that delayed the processing of some ballots. (AP Photo/Jacquelyn Martin)
Foto: Perayaan kemenangan Presiden terpilih AS Joe Biden di Black Lives Matter Plaza. (AP/Jacquelyn Martin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden petahana Amerika Serikat (AS) Donald John Trump dari Partai Republik serta para sekutunya menegaskan tak akan menyerah dalam waktu dekat ini meskipun hasil Pilpres AS menunjukkan Trump-Mike Pence kalah melawan Joe Biden-Kamala Harris dari Partai Demokrat.

Trump kalah dalam pemilihan presiden AS melawan Biden dengan 290 versus 214 suara elektoral pada Minggu (8/11/2020) pagi.

Biden juga mendapatkan total voting populer 75.193.022 (50.6%), sementara Trump sebanyak 70.804.968 (47.7%) berdasarkan data The Associated Press.

Trump, yang selalu mengeluarkan tuduhan yang tidak terbukti selama pemilihan, mengatakan pada Sabtu (7/11/2020) jika ia akan membawa perkara kekalahannya ini ke jalur hukum.

Para sekutu Trump dari Partai Republik sebagian besar mendukung strateginya atau sebagian lainnya tetap diam.

"Fakta sederhananya, pemilihan ini masih jauh dari selesai," kata Trump dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

"Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun, apalagi negara bagian yang sangat diperebutkan menuju penghitungan ulang wajib, atau negara bagian di mana kampanye kami memiliki tantangan hukum yang valid dan sah yang dapat menentukan pemenang akhir," tegasnya.

Di sisi lain, para sekutu dan penasihat Trump secara pribadi mengakui bahwa peluangnya untuk membalikkan hasil pemilihan dan tetap di Gedung Putih sangat kecil.

Sambil mempersiapkan konsesi akhir, mereka meminta waktu untuk membiarkan proses hukum berjalan dengan sendirinya.

"Dia harus membiarkan penghitungan ulang dilanjutkan, mengajukan klaim apa pun yang ada, dan kemudian jika tidak ada perubahan, dia harus mengakui," kata seorang penasihat Trump.

Kampanye Trump dan Partai Republik telah membawa banyak tuntutan hukum atas dugaan penyimpangan pemilihan presiden tahun ini. Para hakim mengajukan kasus di negara bagian Georgia, Michigan dan Nevada.

President Donald Trump stands with first lady Melania Trump as Jill Biden walks onto stage after the second and final presidential debate Thursday, Oct. 22, 2020, at Belmont University in Nashville, Tenn., with Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden. (AP Photo/Patrick Semansky)Foto: AP/Patrick Semansky
President Donald Trump stands with first lady Melania Trump as Jill Biden walks onto stage after the second and final presidential debate Thursday, Oct. 22, 2020, at Belmont University in Nashville, Tenn., with Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden. (AP Photo/Patrick Semansky)

Di Pennsylvania, hakim berpihak pada Partai Republik dan memerintahkan beberapa surat suara sementara disisihkan dan memberi pengamat Republik akses yang lebih besar untuk penghitungan suara. Pakar hukum mengatakan tantangan hukum terlalu sempit untuk berdampak pada hasil pemilu.

Sementara itu, Partai Republik berusaha mengumpulkan setidaknya US$ 60 juta untuk mendanai tantangan hukum, menurut sumber mengatakan kepada Reuters.

"Dia harus memastikan setiap suara dihitung dan menuntut transparansi. Itu menempatkan dia pada dasar retorika yang kuat," kata mantan pejabat Gedung Putih lainnya.

Saat Biden dan Kamala Harris memberikan pidato kemenangan di di Kota Wilmington, Delaware, Trump sedang berada di properti golf-nya di Virginia.

Trump kemudian terlihat berada di Gedung Putih dengan memakai topi "Make America Great Again" dengan wajah tampak muram dan ponsel di tangannya.

Di sisi lain, para pendukung Biden sedang berkumpul dan merayakan kemenangan presiden pilihan mereka di dekat Gedung Putih.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Presiden Baru AS, Ini Dia Sepak Terjang Joe Biden

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular