Diminati Developer, 220.000 Rumah Gabung ke App SiKumbang

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
06 November 2020 09:38
Si Kumbang
Foto: Si Kumbang

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) menyatakan bahwa lebih dari 220.000 rumah sudah bergabung dalam Sistem Informasi untuk Pengembang atau SiKumbang.

SiKumbang merupakan aplikasi yang disediakan khusus bagi pengembang untuk memasukkan semua data perumahan subsidinya ke Sistem Informasi KPR Bersubsidi alias SiKasep.

"(Pengembang) di seluruh Indonesia sudah gabung, dan sudah 220 ribuan rumah, lokasinya di 9.000 wilayah," ujar Direktur Utama Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), Arief Sabaruddin kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Harga rumah yang ditawarkan oleh pengembang tersebut dimulai dari harga Rp 168 juta di wilayah Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi (Bodetabek) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dia mengaku, menjaring pengembang tidaklah sulit seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan perumahan.

"Stok rumah pergerakan lambat, tapi kalau calon MBR nya bergerak terus, jadi kebayang kalau 1.600 yang daftar, dikalikan 360 hari tahun depan, jadi sekarang ini belum terfasilitasi ada 120 ribu orang tahun ini," ujarnya.

Dalam sistem SiKumbang, PPDPP secara real time mampu menyajikan data hunian kepada masyarakat berupa peta hunian yang tersedia, sedang dibangun, dan sudah terjual yang disajikan dalam berbagai warna. Warna kuning memperlihat perumahan yang masih tersedia, warna hitam untuk perumahan komersil dan warna merah untuk kavling perumahan yang telah terjual. Sehingga dipastikan masyarakat yang mengakses aplikasi SiKasep tidak akan kesulitan dalam memilih rumah idamannya.

Inovasi SiKumbang dan SiKasep merupakan salah satu cara percepatan kesediaan hunian dalam mempertemukan supply dan demand. Data pemetaan tersebut sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut oleh PPDPP ke dalam berbagai hal ke depannya. Data tersebut dapat sebagai informasi prioritas bagi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik, air bersih, dan bantuan prasarana sarana umum lainnya seperti bentuk dan ukuran agunan yang akan dibiayai oleh program rumah subsidi.

Data tersebut juga dapat disinergikan dengan manajemen kuota di bank pelaksana. Melalui rangkaian sistem ini, pemerintah dapat merancang manajemen kuota bantuan pembiayaan perumahan hingga tingkat kecamatan. Sehingga dapat secara akurat menghitung perencanaan anggaran program rumah subsidi dari tingkat nasional hingga tingkat daerah kecil sekalipun.

Di sisi para pengembang, sistem ini juga menjadi benefit tersendiri sebagai media promosi untuk memasarkan huniannya secara efektif dan efisien, Keberadaan pemetaan hunian dari para pengembang ini juga dapat sebagai masukkan kepada pemerintah daerah dalam rangka pembangunan infrastruktur pendukung lokasi rumah subsidi.

Untuk aplikasi SiKasep diakses setidaknya oleh 1.600 orang per hari. SiKasep menjadi platform bagi masyarakat dalam mencari rumah bersubsidi bantuan pembiayaan perumahan dari pemerintah. Aplikasi ini dibuat oleh PPDPP yang diluncurkan pada akhir tahun 2019 dan telah resmi digunakan sejak awal tahun 2020.

"Melalui aplikasi ini, bisa melihat lokasi berdasarkan koordinat GPS. Siapa saja bisa (daftar). Penghasilan berapapun semua bisa daftar," katanya.

"Ini sangat membantu bagi orang yang mau mencari rumah karena tidak usah keluar rumah. SiKasep bisa melihat. (detail perumahan) yang pasti tak akan rumah bodong. Kan kalau (perumahan) yang terdaftar sudah pasti terverifikasi," imbuhnya.

Berdasarkan data per 3 November 2020 pukul 17:40 WIB sebanyak 247.742 orang telah mendaftar pada aplikasi SiKasep. Tercatat juga, masih dalam data yang sama, ada 126.108 jumlah calon debitur pada aplikasi SiKasep. Tercatat jumlah lokasi 12.010 terdaftar, yang sudah lolos pengecekan 8.713 lokasi. Total unit terdaftar 553.895 unit, yang terdiri dari 221.977 unit rumah subsidi.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berkat SiKasep, Tak Ada Lagi Perumahan Bodong

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular