
Demi Produksi Minyak 1 Juta BPH, Menteri ESDM Sarankan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menargetkan produksi minyak pada 2030 sebesar 1 juta barel per hari (bph) dan produksi gas sebesar 12.000 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Untuk mencapai target ini, bukan lah pekerjaan mudah, banyak upaya yang harus digenjot pemerintah.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pun turut memberikan wejangan dalam upaya pencapaian target ini. Dia menyebut, tantangan berat yang dihadapi industri hulu migas saat ini adalah pendemi Covid-19, lalu diikuti dengan penurunan konsumsi, yang ujungnya berdampak pada penurunan harga minyak.
Setelah pandemi terlewati, menurutnya bukan berarti tantangan sudah selesai, karena masih ada lagi tantangan berupa permintaan, populasi, dan ekonomi yang terus bertumbuh. Dengan demikian, upaya yang dilakukan tidak bisa hanya bekerja secara biasanya atau business as usual.
"Di lain sisi, pemerintah dalam memenuhi kebutuhan BBM ada program pembangunan kilang di mana kapasitas kilang kita ditingkatkan. Kita harus cari cara agar bagaimana kita mengisi bahan baku kilang ini dengan sumber kita sendiri dan tidak impor besar-besaran," ungkapnya dalam diskusi secara daring bertema 'New Paradigm for More Oil & Gas Production', Kamis (05/11/2020).
Sejumlah proyek kilang BBM baru, imbuhnya, akan rampung pada 2027, sehingga ini menjadi tantangan bersama untuk mencari sumber pasokan minyak mentah dari produksi dalam negeri. Arifin meminta agar target pemerintah dalam mencapai 1 juta bph benar-benar bisa dicapai pada 2030.
"Program-program dan acuan harus dilaksanakan dengan konsisten. Saat ini kerja sama dan koordinasi pemerintah dan kontraktor mutlak diperlukan, bahu membahu mengkoordinasikan program itu agar bisa dilaksanakan bersama," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam mencapai target tersebut perlu dilakukan dengan cara-cara yang kreatif dan inovatif demi mencapai visi ke depan di industri hulu migas.
"Di sisi lain pemerintah bantu keberlanjutan hulu migas dengan insentif. Kami selalu membuka diri pada masukan-masukan pada industri hulu migas. Pemerintah dorong kegiatan eksplorasi migas," tuturnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Impor Minyak RI Bakal Meroket Jika Tak Lakukan Ini
