Cerita Trump Ngamuk Hasil Pilpres, Damprat Petinggi Republik

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Presiden dari Partai Republik Donald Trump diketahui 'murka' setelah mengetahui bahwa ia dikalahkan oleh rivalnya Joe Biden di Arizona yang ia yakini merupakan lumbung suaranya.
Dikutip dari New York Times, peristiwa ini terjadi sesaat sebelum Trump mengklaim kemenangannya kepada publik pada Rabu (4/11/2020) dini hari.
Saat itu, Fox News melaporkan bahwa Joe Biden mengunggulinya di negara bagian Arizona, sebuah negara bagian secara historis merupakan ladang para pemilih republik. Ia diketahui panik dan menghubungi Gubernur Arizona Doug Docey.
Docey dengan tenang meyakinkan Trump bahwa masih ada beberapa suara republik yang belum terhitung. Dalam keadaan panik itu, Trump dilaporkan tidak menggubris apapun masukan dari para tim kampanyenya.
Atas pernyataan itu, Trump marah besar. Ia lalu mengutus menantu dan penasehatnya, Jared Kushner, untuk menghubungi taipan media pemilik Fox, Rupert Murdoch dan memintanya untuk menganulir laporan itu meski ditolak.
Penasihat Trump yang lain, Jason Miller, juga berusaha menghubungi Fox via Twitter. Ia juga menjelaskan bahwa tim kampanye trump sedang menyiapkan kuasa hukum untuk mengajukan gugatan terhadap Fox.
Tak lama berselang, Associated Press juga merilis hasil penghitungan suara di Arizona. Sama dengan Fox, mereka merilis bahwasanya Biden memenangi pilpres di negara bagian itu.
Kejadian ini sontak mengubah ritme emosi Trump. Sebelumnya, ia pede akan memenangi pilpres AS setelah Texas dan Florida, dua negara bagian besar yang merupakan kunci dalam pilpres AS berhasil ia kuasai.
Karena kejadian di Arizona itu, Trump juga menelpon Gubernur Texas Greg Abbott dan Gubernur Florida Ron deSantis untuk menanyakan apakah ada potensi kecolongan lain di wilayah itu.
Sebanrnya, kekalahan Trump di Arizona sebenarnya pernah diramalkan. Ketua Komite Nasional Republik Ronna McDaniel dan Mantan Manajer Kampanye Trump Brad Pascale pernah meminta Trump untuk fokus berkampanye di negara bagian yang berbatasan dengan Mexico itu.
Namun Trump menolaknya dan memilih menghamburkan dana kampanye ke Wisconsin, Nevada, dan Michigan. Tak hanya itu, Trump juga pernah menyindir senator Partai Republik yang juga calon presiden AS 2008 John McCain.
McCain sendiri merupakan putra Arizona dan juga veteran perang Vietnam. Karena itu, Cindy McCain, istri dari John McCain berbalik mendukung Biden untuk menguasai gedung putih.
Hingga kini perhitungan suara pilpres AS masih dilakukan. Dikutip dari AP pada Kamis (5/11/2020) pukul 13.50 WIB, Biden masih unggul secara nasional.
Mantan wakil Barrack Obama itu unggul dengan 264 suara elektoral dan membutuhkan enam suara lagi menuju kemenangan. Sementara Trump tertinggal dengan 214 suara elektoral.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden Diramal Gantikan Trump, Ngaruhnya Apa Buat Indonesia?
