
RI Dapat Izin Arab, Tanda-Tanda Bisnis Umrah Bakal Bangkit

Jakarta, CNBC Indonesia - Jemaah asal Indonesia menjadi yang diprioritaskan Arab Saudi untuk bisa melaksanakan ibadah umrah. Hari Minggu kemarin (2/11) sudah ada ratusan jamaah yang berangkat menuju tanah suci.
Kebanyakan berasal dari pengurus biro umrah yang ingin melihat kondisi terkini Arab Saudi. Utamanya terkait teknis di lapangan, baik protokol selama perjalanan ibadah, pelayanan, penjemputan, serta proses karantina tiga hari di lokasi.
"Alhamdulillah kami mulai 1 November sudah memberangkatkan beberapa orang pengurus dan pemilik perusahaan anggota Amphuri ke tanah suci kemarin. Jadi ini membuktikan Saudi Arabia sangat memperhatikan Indonesia dan memberi kesempatan awal untuk jemaah umrah di masa pandemi," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M. Nur kepada CNBC Indonesia, Selasa (2/11).
Di masa awal, keberangkatan umrah tidak setiap hari. Pada Senin (2/11) misalnya, tidak ada pemberangkatan umrah. Keberangkatan baru bisa dilakukan sesuai dengan jadwal maskapai, hanya saja, saat ini baru bisa dilakukan satu maskapai. Itu pun ditunjuk langsung oleh pemerintah Arab Saudi.
"Insya Allah besok ada keberangkatan. Jadi memang umrah dikhususkan penerbangan Saudi Arabia (Saudia) Airlines. Saat ini Saudia Airlines baru punya penerbangan seminggu 3x penerbangan. Baru akan penambahan mungkin di pekan depan," kata Firman.
Penerbangan pada masa awal umrah ini ditujukan bagi jamaah yang berusia di rentang 18-50 tahun. Jika masuk kriteria dan siap untuk umrah, maka ada peluang untuk berangkat. Namun, itu kembali pada jadwal yang diajukan jemaah.
"Pekan ini dalam bulan awal ini kami prioritaskan jamaah yang tertunda. Yang tertunda keberangkatan dari 27 Februari. Dan kita harus screening sesuai protokol yang mereka inginkan yaitu batasan usia," jelasnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf! Biaya Umrah Jadi Lebih Mahal 30%