Bisnis Wisata Nyungsep: Turis Asing Sepi, Hotel-Hotel Kosong!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
02 November 2020 16:22
Pelayanan Pasien OTG di Hotel Yasmin
Foto: Pelayanan Pasien OTG di Hotel Yasmin (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Meski beberapa tempat wisata seperti Bali sempat dibuka kembali, tetapi masih sepi pengunjung. Sepinya pengunjung tempat wisata membuat industri perhotelan pun ikut berdarah-darah. 

Sepanjang wabah Covid-19 merebak di Tanah Air, banyak hotel yang sepi dan memilih untuk tutup dan tidak beroperasi. Menurut Asosiasi Hotel dan Restoran Indonesia,  sudah ada 1.226 hotel yang ditutup.

Hotel di DKI Jakarta dan Bali jelas sangat terdampak. Sebagai pusat perekonomian nasional sekaligus sebagai episentrum penyebaran Covid-19 di Tanah Air hotel-hotel tingkat penghunian hotel-hotel di Jakarta drop signifikan.

Data dari Colliers menyebutkan bahwa 25 hotel di Jakarta berhenti beroperasi, dan ada sembilan hotel yang dialihfungsikan. Hotel yang berhenti beroperasi tidak mengenal kelas mulai dari yang berbintang lima seperti Grand Melia Jakarta yang sempat tutup April lalu, hingga belasan hotel bintang tiga dan empat yang menyusul.

Ada sembilan hotel yang akan dialihfungsikan untuk tenaga medis, seperti hotel bintang empat Hotel Grand Cempaka, Ibis Senen, Mercure Cikini, dan beberapa hotel lainnya.

Sejak kasus infeksi Covid-19 dilaporkan pertama kali di RI pada awal Maret lalu tingkat penghunian kamar (TPK) hotel drop signifikan. TPK semakin anjlok di bulan April ketika PSBB di berbagai provinsi diterapkan. 

Namun seiring dengan pelonggaran PSBB di DKI Jakarta dan banyak wilayah lain dierapkan pada bulan Juni, tingkat penghunian hotel mulai merangkak naik. Baru turun bulan September lalu saat jumlah kunjungan wisman juga menurun. 

TPK hotel sepanjang tahun ini masih jauh di bawah tahun 2018 dan tahun 2019. Sejak Januari-September 2020, TPK hotel di Indonesia tidak pernah tembus angka 50% yang berarti lebih dari setengah dari kamar hotel yang tersedia kosong.

Melihat realita tersebut sektor pariwisata menjadi sektor yang paling dalam terkena dampak Covid-19 karena berhubungan langsung dengan mobilitas publik.

Sektor pariwisata baik di Tanah Air maupun global baru akan pulih menuju normal apabila pandemi Covid-19 berhasil dijinakkan melalui berbagai intervensi di sektor kesehatan masyarakat termasuk implementasi program vaksinasi masal.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular