Pengusaha Plong UMP Tak Naik, Bisa Hemat Uang Buat Bertahan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah resmi tidak menaikkan upah minimum tahun 2021 mendatang. Kalangan pengusaha alas kaki menyambut keputusan itu karena beban kenaikan upah yang bisa dialihkan untuk pemulihan.
Beban yang sebelumnya diproyeksikan untuk kenaikan gaji bakal diarahkan kepada operasional lain. Namun, bukan berarti perusahaan sudah bisa langsung ekspansi atau perluasan investasi.
"Kita belum bicara ekspansi, masih konteks survival, baru recovery. Tahun depan akan sangat sulit bicara ekspansi, baru recovery. Kecuali sektor strategis mungkin bisa ekspansi, tapi secara umum survival dulu, kemudian recovery," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri kepada CNBC Indonesia, Jumat (30/10).
Untuk menuju pulih memang tidak mudah. Selain kesiapan dari internal, pasar lokal pun perlu menjadi perhatian, karena saat ini masih tergerus akibat daya beli masyarakat yang belum normal.
Beberapa momen yang sebelumnya diprediksi bakal meningkatkan omset tidak terjadi, diantaranya momen masuk sekolah serta akhir tahun. Karena itu, sisa kas yang dimiliki juga bakal tersita pada operasional.
"Saya rasa masih untuk subsidi karyawan. Posisi kita (dulu) merekrut karyawan dalam kapasitas normal, kemudian ada covid-19, pasar turun sedangkan tenaga kerja ada. Walau ada kekurangan, PHK (pemutusan hubungan kerja) sebagainya tapi masih mengantisipasi pasar pulih," sebutnya.
Tenaga kerja yang berlebihan menjadi tanggungan perusahaan. Karena itu tidak sedikit yang akhirnya terkena PHK dan dirumahkan. Begitu berpengaruhnya peran pekerja dalam industri padat karya, membuat kenaikan upah menjadi salah satu momen yang paling 'menegangkan'. Karena bakal berdampak besar terhadap pengeluaran di tahun berikutnya.
"Industri dalam masa sulit, masa sulit itu kita terikat karyawan. Tetapi di sisi lain, pasarnya sedang mengalami penyusutan dan proyeksi krisis berjalan cukup lama. Dalam konteks itu, beban bagi perusahaan terutama di industri padat karya itu cukup berat, gimana mempertahankan karyawan dan memberi gaji yang paling utama," sebut Firman.
"Memang dalam kondisi sekarang susah, pemerintah susah nggak ada pemasukan, swasta susah juga nggak ada pemasukan, masyarakat juga kondisi susah. Ini win-win solution di masa krisis, gaji nggak diturunkan tapi dipertahankan. Ini untuk mempertahankan supaya industri bisa mempekerjakan, minimalisir pengurangan pegawai," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
Pengusaha-Buruh-Pemerintah Kumpul Bahas Formula UMP, Naik?
(hoi/hoi)