
RI Ikut Murka, Kecam Macron yang Hina Islam Lukai Muslim

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengeluarkan pernyataan resmi mengecam komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina Islam. Ucapan Macron telah melukai perasaan lebih dari 2 miliar muslim di dunia.
Dalam Twitter @KemluRI, Indonesia mengatakan kebebasan berekspresi tidak dilakukan dengan mencederai kehormatan, kesucian dan kesakralan nilai dan simbol agama. Di website Kemlu, hal ini juga ditegaskan kementerian.
"Indonesia mengutuk pernyataan Presiden Prancis yang tidak menghormati Islam dan komunitas Muslim di seluruh dunia," bunyi pernyataan dikutip CNBC Indonesia, Jumat (30/10/2020).
"Pernyataan itu telah menyinggung lebih dari 2 miliar Muslim di seluruh dunia dan telah memicu perpecahan di antara berbagai agama di dunia."
"Kebebasan berekspresi hendaknya tidak dilakukan dengan cara yang menodai kehormatan, kesucian dan kesucian nilai dan simbol agama."
Kemenlu juga mengatakan sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar dan demokrasi terbesar ketiga dunia, RI mendesak mendesak masyarakat global untuk mengedepankan persatuan dan toleransi beragama di tengah pandemi.
Sebelumnya, Macron telah memicu kontroversi sejak awal September. Saat itu, ia mengajukan UU untuk 'separatisme Islam' di Prancis.
Macron sempat berujar bahwa 'Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia'. Karenanya pemerintahnya akan mengajukan rancangan undang-undang pada bulan Desember untuk memperkuat undang-undang tahun 1905 yang secara resmi memisahkan gereja dan negara di Prancis.
Di saat yang sama, media satir Prancis Charlie Hebdo kembali menerbitkan kartun yang diklaim Nabi Muhammad. Seorang guru di Prancis juga menunjukkan kartun Nabi di kelas yang ia pimpin, seraya berbicara soal kebebasan, dan berujung pada pembunuhan oleh kelompok garis keras.
Setelahnya Macron kembali berkomentar. Ia berujar sang guru 'dibunuh karena kaum Islamis menginginkan masa depan kita'.
Terbaru, penyerangan dan pembunuhan terjadi di Basilika Notre Dame, Nice, Prancis. Tiga orang tewas setelah penyerangan pria bersenjata pisau dilakukan, Kamis (29/10/2020) pagi waktu setempat.
(sef/sef) Next Article Heboh Seruan Boikot Produk Prancis, Dampaknya Kecil di RI?
