
Halo Pak Mendag, Harga Cabai & Bawang Merah Makin Pedas!

Pergerakan harga cabai merah dan bawang merah sangat sensitif terhadap gejolak harga di wilayah sentra produksinya terutama Pulau Jawa. Kenaikan harga terutama di wilayah sentra produksi yang juga mengerek harga di provinsi Tanah Air lainnya lebih diakibatkan oleh faktor iklim bukan lonjakan permintaan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memberikan warning bahwa fenomena iklim La Nina bakal melanda RI mulai bulan Oktober. La Nina merupakan sebuah fenomena perubahan iklim yang menyebabkan curah hujan lebih tinggi, bahkan bisa 40% dari curah hujan normal.
Konsekuensi curah hujan yang lebat adalah berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. BMKG memprediksi mulai Oktober sampai dengan Desember La Nina akan terjadi di hampir seluruh wilayah Tanah Air. La Nina baru akan mencapai puncaknya Februari nanti.
Berdasarkan penelitian dan kajian Litbang Pertanian menunjukkan bahwa pada musim hujan produksi cabai biasanya selalu rendah karena sebagian besar sawah ditanami padi, dan di lahan kering banyak petani yang enggan menanam cabai karena risiko gagal panen tinggi, biaya produksi tinggi terutama untuk pestisida, dan produktivitas lebih rendah daripada di musim kemarau.
Hujan lebat dan ancaman banjir yang sudah banyak terjadi belakangan ini tentu sangat mempengaruhi produksi komoditas pertanian untuk pangan. Lahan yang terendam banjir berpotensi besar menyebabkan gagal panen atau bahkan membusuknya stok. Ini menjadi penyebab terbangnya harga komoditas terutama cabai dan bawang merah.
Apalagi cabai merah dan bawang merah selama ini dikenal dengan jalur distribusi yang bercabang dan banyak sehingga margin pengangkutan dan perdagangan dua komoditas ini tergolong yang paling besar.
Tingginya margin pengangkutan dan perdagangan yang tinggi mengindikasikan harga di petani dan konsumen akhir memiliki disparitas yang sangat tinggi.
Faktor cuaca memang tidak bisa dikendalikan. Namun aspek-aspek lain seperti pembenahan jalur distribusi dan manajemen stok yang baik masih bisa diupayakan oleh Kementerian Perdagangan di bawah menteri perdagangan (mendag).
Ke depan, faktor selain pembenahan tata niaga komoditas pangan, aspek seperti perluasan lahan panen cabai merah dan bawang merah di luar Jawa perlu dilakukan oleh menteri pertanian (mentan) yang bertanggung jawab dari sisi suplai di hulu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)[Gambas:Video CNBC]
