Internasional

Heboh Presiden Prancis Macron 'Serang Islam', Lukai Muslim

sef, CNBC Indonesia
26 October 2020 06:30
In this image made from UNTV video, French President Emmanuel Macron speaks in a pre-recorded message which was played during the 75th session of the United Nations General Assembly, Tuesday, Sept. 22, 2020, at UN headquarters. The U.N.'s first virtual meeting of world leaders started Tuesday with pre-recorded speeches from some of the planet's biggest powers, kept at home by the coronavirus pandemic that will likely be a dominant theme at their video gathering this year. (UNTV via AP)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prancis Emmanuel Macron banjir kecaman. Bahkan Timur Tengah juga menyuarakan boikot atas produk Prancis.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menilai Macron telah 'menyerang Islam. Ini terjadi pascapemimpin Eropa itu mengkritik kelompok Islam dan membela penerbit kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.



Hal ini akibat pernyataan Macron pekan lalu, setelah seorang guru di Prancis dipenggal karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas yang ia pimpin, seraya berbicara soal kebebasan. Macron berujar sang guru 'dibunuh karena kaum Islamis menginginkan masa depan kita'.

Dalam cuitannya di Twitter, ia menilai Macron amat tidak bijak. Langkahnya menimbulkan perpecahan.

"Ini adalah saat di mana Presiden Macron bisa memberi penyembuhan dan menyangkal ruang bagi para ekstremis daripada menciptakan polarisasi & marginalisasi lebih lanjut yang mengarah ke radikalisasi," tulis Khan, dikutip AFP, Senin (26/10/2020).

"Sangat disayangkan bahwa dia telah memilih untuk mendorong Islamofobia dengan menyerang Islam daripada teroris yang melakukan kekerasan, baik itu Muslim, Supremasi Kulit Putih atau ideolog Nazi."



Macron telah memicu kontroversi sejak awal bulan ini. Ia mengatakan 'Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia'.

"Dengan menyerang Islam, jelas tanpa memahaminya, Presiden Macron telah menyerang & melukai sentimen jutaan Muslim di Eropa & di seluruh dunia," kata Khan lagi.

Dalam Islam karikatur atau gambar yang menggambarkan nabi dilarang. Itu dianggap menghina dan menghadapi hukuman mati di Pakistan.

Erdogan

Kecaman serupa juga datang dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Ia menilai Eropa, termasuk Prancis, harus menyingkirkan Islamofobia.

Erdogan mempertanyakan masalah Macron dengan Islam. Bahkan ia menilai Macron butuh perawatan mental.

"Dia butuh perawatan mental. Apalagi yang bisa kita katakan kepada seorang presiden yang tidak memahami kebebesan berkeyakinan," katanya.

Boikot Prancis

Sementara itu, sejumlah warga negara Timur Tengah melakukan boikot ke Macron. Di antaranta di Kuwait dan Qatar.

Bukan hanya sang presiden, boikot juga dilakukan untuk semua produk Prancis. AFP menyebut sejumlah pekerja jaringan supermarket Al Meera mengeluarkan selai St. Dalfour buatan Prancis dari rak.

Melalui pernyataan, Al Meera dan operator grosir lainnya, Souq Al Baladi, mengatakan menarik produk Prancis dari toko sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Al Meera sendiri bersaing dengan supermarket Prancis yang ada di Qatar, Monoprix dan Carrefour.






(sef/sef) Next Article Prancis Warning Warga Hati-hati di RI, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular