Luhut Buka Rahasia Siapa di Balik Ide Omnibus Law Jokowi

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
21 October 2020 18:13
Luhut Binsar Pandjaitan, (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sosok utama di balik langkah pemerintah mengajukan omnibus law kepada parlemen. Kisah itu disampaikan Luhut dalam acara Outlook 2021: The Year of Opportunity yang digelar secara virtual, Rabu (21/10/2020).

Semua bermula saat Luhut masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di dalam Kabinet Kerja. Saat itu, dia menilai regulasi yang ada di tanah air begitu semrawut. "Satu sama lain saling tumpang tindih untuk saling mengunci sehingga kita idak bisa jalan dengan lancar. Akibatnya korupsi tinggi dan kemudian efisiensi juga di mana-mana," ujar Luhut.

Luhut lantas memanggil sejumlah pakar hukum tata negara antara lain Mahfud MD dan Jimly Ashiddiqie. Turut dipanggil juga Sofyan Djalil yang ketika itu masih menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

Semua pihak sepakat kalau merevisi UU satu per satu membutuhkan waktu. Lantas, timbullah ide dari Sofyan.



"Kemudian waktu itu ada ide dari Pak Sofyan di Amerika pernah disebut omnibus law. Ini tidak menghapus undang-undang tapi menyelaraskan isi undang-undang itu jangan sampai tumpang tindih atau saling berkait saling mengikat dengan yang lain. Nah itu kemudian karena kesibukan sana-sini belum terjadi. Baru mulai dibicarakan kembali oleh Presiden akhir tahun lalu," kata Luhut.

"Dan itulah sekarang buahnya sekarang. Jadi diproses panjang bukan proses tiba-tiba. Kalau kita lanjut substansi utama omnibus law ini kalau kita itu ada 79 undang-undang yang kita lakukan harmonisasi dan itu sekarang berjalan dengan balutan ini konsultasi ke publik," lanjutnya.

Luhut pun memastikan draft final omnibus law UU Cipta Kerja akan segera diunggah ke website kementerian-kementerian. Dengan begitu, masyarakat bisa mengakses dan memberi masukan.

"Sehingga nanti turunan omnibus law Ini untuk PP yang akan dikeluarkan itu akan Anda bisa lihat di website dan di situ nanti bisa koreksi bisa memberikan masukan kepada pemerintah untuk membuat itu lebih bagus lagi," ujar Luhut.

"Walaupun sesungguhnya kemarin itu konsultasi dibawanya dilakukan tapi mungkin opportunity ndak, kurang banyak. Tapi dengan nanti kita buka website ini saya kira itu akan bisa lebih bagus," lanjutnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omnibus Law Ditolak Bank Dunia? Luhut: Mereka Kasih Selamat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular