Internasional

Trump Apes Nih, Duit Kampanye Susut Banyak Jelang Pemilu

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 October 2020 11:33
With two bandages on his hand, President Donald Trump gestures while speaking from the Blue Room Balcony of the White House to a crowd of supporters, Saturday, Oct. 10, 2020, in Washington. (AP Photo/Alex Brandon)
Foto: Bebas dari Corona Donald Trump Kembali Kampanye (AP/Alex Brandon)

Jakarta, CNBC IndonesiaPresiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepertinya sedang 'apes'. Pasalnya uang komite kampanyenya untuk pemilihan presiden mendatang menyusut banyak.

Dananya tercatat sebesar US$ 63,1 juta (Rp 911 miliar, asumsi Rp 14.683/US$) di bank. Meskipun sudah membatalkan beberapa pembelian iklan di beberapa saluran televisi akhir bulan lalu.



Akibatnya, Trump kalah bersaing secara finansial dengan calon presiden lain Joe Biden dari Partai Demokrat. Padahal pemilu akan dilakukan tepat dua minggu lagi.

Pengajuan baru ke Komisi Pemilihan Federal juga menunjukkan masalah uang Trump cukup parah, dengan komite kampanye Trump yang melakukan penggalangan dana. Ini tentu membuat Trump mengakhiri September dengan lebih dari setengah jumlah uang yang dimilikinya pada awal bulan.



Padahal sejak awal 2019 lalu, Trump dan Nasional Republik (Republican National Committee/RNC) sudah mengumpulkan US$ 1,5 miliar (Rp 22 triliun). Secara keseluruhan, kampanye Trump dan komite bersama RNC memiliki US$ 251,4 juta hingga Oktober ini. Sementara gabungan Biden dan Komite Nasional Demokrat memiliki dana kampanye US$ 432 juta.

Keberuntungan, tulis The New York Times, telah berbalik dengan tajam sejak musim semi, saat Trump dan Partai Republik memiliki hampir US$ 190 juta lebih banyak di bank daripada Biden ketika dia muncul sebagai capres dari Partai Demokrat.

"Kampanye Trump memiliki semua sumber daya yang kami butuhkan untuk digunakan dalam pemilihan ini," kata Samantha Zager, juru bicara kampanye Trump, dikutip Rabu (21/10/2020).

"Seperti yang dibuktikan Hillary Clinton ketika dia menghabiskan dua banding satu untuk kami pada tahun 2016, tidak ada uang yang dapat membeli kepresidenan."

Uang Kampanye Biden Lebih Banyak

Pengajuan kampanye baru-baru ini menunjukkan Trump lebih banyak mengeluarkan uang dibandingkan Biden. Dua komite gabungan Trump dengan RNC menghabiskan US$ 190,8 juta pada Juli, Agustus, dan September untuk mengumpulkan US$ 355,2 juta.

Sementara kampanye Biden menghabiskan kurang dari setengahnya untuk penggalangan dana dengan Partai Demokrat, yakni US$ 82,4 juta, dan mengumpulkan dana US$ 457 juta selama periode yang sama, jauh lebih banyak dibanding Trump.

"Astaga. Ingat ketika Trump mengatakan dia akan mendanai kampanyenya sendiri jika dia perlu? Nah.... Dia perlu," kata Rufus Gifford, salah satu wakil manajer kampanye Biden yang mengawasi penggalangan dana, menulis di Twitter ketika jumlah uang tunai Trump dipublikasikan.

Hingga Selasa (20/10/2020), komite kampanye Biden memang belum mengajukan laporan September, tetapi diperkirakan ia memiliki uang tunai US$ 180 juta di rekening tersebut dibandingkan dengan hutang Trump sebesar US$ 121 juta dan US$ 900 ribu pada awal September.

Kampanye Trump telah berupaya memangkas biaya selama lebih dari dua bulan sejak Bill Stepien menggantikan Brad Parscale sebagai manajer kampanye.

Di bawah Parscale, kampanye menghabiskan banyak uang karena diinvestasikan dalam membangun basis data besar alamat email dan nomor telepon untuk menjangkau pendukung. Tetapi menjelang pemilu, proyeksi untuk peningkatan besar rupanya belum terwujud.

Minggu ini, kampanye Trump dan RNC mengumumkan pembelian iklan gabungan senilai US$ 55 juta untuk dua minggu terakhir, dengan iklan kampanye di negara bagian utama.

Mega donor Partai Republik lainnya telah menyumbangkan sejumlah besar uang kepada PAC super untuk membantu Trump. Salah satunya raja kasino Sheldon Adelson dan istrinya, Miriam, menyumbangkan US$ 75 juta untuk Trump.

Sementara PAC super terkait Silicon Valley yang mendukung Biden, Future Forward PAC, mengumumkan sumbangan sebesar US$ 66 juta sejak Juli, dengan hampir setengah dari uang tersebut berasal dari kelompok uang gelap yang tidak mengungkapkan donor mereka. Donor terbesar adalah Dustin Moskovitz, salah satu pendiri Facebook, yang memberi hampir US$ 22 juta kepada Biden.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Masih Ngotot Jadi Presiden, Demo Liar Ancam Washington

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular