
'Karpet Merah' Austria untuk Prabowo Borong Eurofighter

Beberapa hari jelang pertemuan Prabowo dan Tanner, kritikan bermunculan sehingga memicu kegaduhan dalam perpolitikan Austria. Media Der Standard memuat kritikan-kritikan dari partai-partai oposisi tersebut. Sebagai informasi, Tanner berasal dari Partai Rakyat Austria (OVP) selaku pemenang dalam pemilihan umum 2017 lalu.
"Harus diklarifikasi apakah tidak ada negara lain yang tertarik dengan Eurofighter," ujar Juru Bicara Partai Hijau David Stogmuller seraya menyinggung masalah dugaan pelanggaran HAM yang membelit Prabowo.
Juru Bicara Bidang Pertahanan Partai NEOS (Das Neue Österreich und Liberales Forum) Douglas Hoyos mengkritik rencana Tanner menjual 15 jet tempur Eurofighter Typhoon.
"Menjual Eurofighter Typhoon ke Indonesia bukanlah solusi untuk tuduhan korupsi seputar pembelian tersebut," katanya.
Menurut dia, militer Austria akan berada dalam situasi sulit jika semua Eurofighter Typhoon dijual. Sebab, Austria telah meng-grounded sejumlah jet tempur lainnya, yaitu Saab 105 buatan Swedia.
"Selain itu, perlu dicermati apakah Indonesia merupakan mitra negosiasi yang cocok karena situasi hak asasi manusia setempat," kata Hoyos.
Juru Bicara Bidang Pertahanan Partai Kebebasan Austria (FPO) Reinhard Bosch menilai prospek kesepakatan antara kedua negara "sangat rendah" karena Austria membutuhkan persetujuan dari empat negara produsen Eurofighter Typhoon, yaitu Jerman, Inggris Raya, Italia, dan Spanyol. Tidak ketinggalan yang tak kalah penting adalah restu dari Amerika Serikat (AS) dan Airbus.
Pengawasan wilayah udara, menurut Bosch, akan terkendala jika penjualan Eurofighter Typhoon terwujud. Sebab, alternatif untuk jet-jet tempur itu harus segera disediakan pemerintah.
"Para ahli di kementerian harus menentukan jumlah hingga kemampuan apa yang diperlukan untuk memenuhi tugas dalam pengawasan wilayah udara," kata Bosch.
Terlepas dari dinamika yang ada, Presiden Austria Alexander van der Bellen meminta Tanner mempelajari apa yang diajukan Prabowo.
"Merupakan tugas menteri pertahanan untuk memeriksa permintaan tersebut dengan cermat dan menarik kesimpulan yang sesuai," ujarnya kepada Der Standard.
