Tesla Cs Mau Masuk, RI Selangkah Lagi Jadi Raja Mobil Listrik

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
19 October 2020 14:18
Hyundai Ioniq Electric (dok. Hyundai)
Foto: Hyundai Ioniq Electric (dok. Hyundai)

Selain mengembangkan rantai pasok baterai mobil listrik, Indonesia juga gencar menggaet investor dari luar negeri untuk membangun pabrik mobil listrik di Tanah Air. Bukan hanya sekedar ketertarikan, bahkan salah satu produsen mobil kelas dunia asal Korea Selatan kini tengah membangun pabrik mobil di Indonesia.

VP Hyundai Motor Asia-Pacific Head Quarter, Lee Kang Hyun mengungkapkan alasan Hyundai berani untuk menginvestasikan dana besar pada pengembangan mobil listrik di Indonesia. Padahal, jika dibandingkan negara lain di Asia Tenggara seperti Thailand, Indonesia masih kalah oleh dalam hal produksi mobil setiap tahunnya.

"Di dalam ASEAN, Indonesia memang negara yang cukup berpotensi dan cukup punya pasarnya. Di ASEAN, Thailand bisa memproduksi 2 juta unit, Indonesia juga 1 juta lebih. Jadi di ASEAN, Thailand dan Indonesia bisa bikin pasar mobil. Makin lama Indonesia pasti bisa jadi juara di mobil listrik di ASEAN," kata Lee kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/10/2020).

Sebagai bukti nyata, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) sedang membangun pabrik mobil di kawasan industri Delta Mas, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Lee menyebut prosesnya sudah 60%. Investasinya pun mencapai US$ 1,5 miliar.

"Buat mobil ini kira-kira rencana 150 ribu unit dalam satu tahun selanjutnya 250 ribu unit per tahun. Kalau bisa tambah investment jadi di atas 300 ribu dalam 1 tahun. Tapi mobil listrik tergantung market size," paparnya.

Plt Deputi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Ayodhia Kalake sempat menuturkan meski tengah dilanda pandemi Covid-19, perusahaan mobil listrik asal Korea Selatan ini tetap berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan pabrik. Dengan kemajuan tersebut, ditargetkan pada 2021 pabrik mobil ini bisa mulai beroperasi.

Pabrik mobil Hyundai bernilai US$ 1,55 miliar atau sekitar Rp 21 triliun ini akan menjadi pusat basis produksi pertama Hyundai di kawasan Asia Tenggara. Pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 8,35 juta kaki persegi (77,6 hektar) ini akan memiliki kapasitas sekitar 150.000 unit kendaraan per tahun. Sementara pada kapasitas penuh, pabrik ini dapat memproduksi hingga 250.000 kendaraan setiap tahunnya

Rencananya pabrik tersebut akan memproduksi kendaraan tipe SUV, MPV, sedan, hingga mobil listrik atau electric vehicle (EV).

Ayodhia mengatakan bahwa Hyundai melihat potensi pasar yang sangat kuat di Indonesia, sehingga perusahaan otomotif asal Korea Selatan ini pun telah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah Indonesia untuk membangun dan mengembangkan mobil listrik berbasis baterai.

"Nilai ekonominya sangat besar, ini akan generate ekonomi dan investasi. Ini diharapkan juga bisa merekrut tenaga kerja lokal yang dan juga tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang menjadi salah satu menjadi prioritas pemerintah juga," paparnya.

(wia)
Next Page
CATL
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular