
Buruh Minta Upah Naik 8% di 2021, Ketinggian Nggak Sih?

Ambil contoh di Thailand. Upah minimum di wilayah Bangkok dan sekitarnya pada 2020 adalah THB 331/hari. Dengan asumsi 25 hari kerja/bulan dan kurs baht terhadap rupiah di Rp 473,345 (kurs tengah transaksi BI hari ini), maka upah bulanan menjadi Rp 3,92 juta/bulan. Lebih tinggi ketimbang Indonesia, meski ada kenaikan 8% tahun depan.
Lalu di Vietnam. Saat ini rata-rata upah minimum di Negeri Paman Ho adalah VND 1,6 juta atau sekira Rp 1,02 juta/bulan. Masih jauh di bawah Indonesia.
Upah minimum Vietnam pada 2020 naik 7,38 dari tahun sebelumnya. Dalam 10 tahun terakhir, upah naik rata-rata 8,39%/tahun dan sejak 1996 rerata pertumbuhannya adalah 11,42%/tahun.
Kemudian di Filipina, rata-rata upah minimum di industri non-pertanian adalah PHP 537/hari. Upah tidak naik sejak November 2018.
Dengan asumsi 25 hari kerja dan kurs peso Filipina terhadap rupiah di Rp 303,565, maka upah minimum Filipina adalah Rp 4,07 juta. Lebih tinggi dibandingkan Indonesia dan Thailand.
Akan tetapi, perlu menjadi catatan, bahwa upah bukan satu-satunya faktor yang menentukan apakah investor (terutama asing) mau menanamkan modal atau tidak. Menurut laporan Bank Dunia berjudul Foreign Investor Perspectives dan Policy Implications yang merupakan hasil wawancara terhadap 754 eksekutif di perusahaan multinasional, stabilitas politik dan keamanan adalah faktor paling penting yang menentukan keputusan berinvestasi.
Hanya 18% responden yang menyebut upah murah dan biaya produksi rendah sebagai hal yang sangat penting. Sedangkan 50% responden menyatakan stabilitas politik dan keamanan sebagai sesuatu yang sangat penting.
![]() |
Dalam gambaran yang lebih luas, kenaikan upah juga berdampak positif terhadap ekonomi secara keseluruhan. Daya beli masyarakat akan meningkat, konsumsi rumah tangga naik, dan pertumbuhan ekonomi terdongkrak.
Dunia usaha juga akan menikmatinya. Kala ekonomi tumbuh, maka penjualan dan laba perusahaan meningkat.
Oleh karena itu, kenaikan upah memang layak menjadi hal yang perlu dipertimbangkan. Sekarang tinggal masalah besarannya saja, berapa yang kira-kira masih bisa diberikan tanpa membuat kantong pengusaha jebol.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)