
Ganasnya Covid-19, Gold's Gym Sampai Muji Ajukan Bangkrut

Jakarta, CNBC Indonesia- Pandemi Covid-19 membuat dunia usaha secara global mengalami kesulitan, dan tidak sedikit yang harus gulung tikar. Berbagai upaya telah dilakukan, namun banyak dari mereka yang tidak bisa bertahan terutama sektor ritel yang mengandalkan daya beli masyarakat.
Di Amerika Serikat (AS) pun mengalami hal yang sama karena raksasa hiburan hingga pusat perbelanjaan harus kalah melawan corona. Permintaan konsumen menurun, begitu juga pengeluaran hiburan yang bergurang. Kegiatan di rumah dan membuat industri ritel semakin merana setelah beberapa tahun terakhir berjuang karena konsumen beralih ke belanja online.
Bahkan saat ekonomi perlahan dibuka kembali, langkah-langkah menjaga jarak memengaruhi restoran dan kapasitas toko, menciptakan masalah jangka panjang.
Dikutip dari NBC News, berikut adalah 10 perusahaan besar yang telah mengajukan bangkrut atau pailit di Amerika Serikat sejauh ini sejak dimulainya virus corona, dan ada beberapa yang beroperasi di Indonesia.
Namun perlu dipahami, pengajuan kebangkrutan sesuai hukum di Amerika Serikat tak sama dengan gulung tikar. Aturan hukum ini umum digunakan untuk restrukturisasi utang ataupun keuangan.
1. Gold's Gym
Gold's Gym mengoperasikan lebih dari 700 gym di AS dan internasional, mengajukan kebangkrutan pada 4 Mei. Perusahaan tersebut mengatakan dalam rilisnya bahwa mereka berharap dapat melalui pengajuan pada 1 Agustus, "jika tidak lebih cepat."
2. Brand Lucky
Denim and apparel retailer Lucky Brand mengajukan kebangkrutan bab 11 pada 3 Juli. Merek denim yang dimulai sejak 1993 ini juga banyak bisa ditemukan di Indonesia, baik di mall ataupun secara online. Dalam siaran persnya, CEO sementara Matthew A. Kaness mengatakan dampak pandemi pada bisnis berkontribusi pada pengajuan tersebut.
3. Muji
Muji merek Jepang di Amerika Serikat (AS) mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada 11 Juli. Peritel gaya hidup, yang dikenal dengan estetika minimalisnya, mengoperasikan 18 toko di Amerika Serikat, dan berencana menutup beberapa di antaranya sebagai bagian dari reorganisasi. Muji juga beroperasi di Indonesia dan bisa ditemukan di mall-mall besar Jakarta.
4. California Pizza Kitchen
Jaringan restoran ini mengajukan kebangkrutan bab 11 pada 30 Juli lalu. Menurut surat dari CEO Jim Hyatt, perusahaan tidak berencana untuk menutup salah satu dari 200 lebih lokasinya sebagai bagian dari restrukturisasi. Restoran ini juga pernah ada di daerah Kemang, sayangnya sudah tutup jauh sebelum pandemi.
5. Sizzler AS
Restoran steak ini mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada 21 September. Merek berusia 62 tahun itu mengutip pengajuan tersebut sebagai akibat langsung dari ketegangan keuangan pandemi dan mengatakan berencana untuk mempertahankan semua dari 14 perusahaannya.
Menurut siaran pers, Sizzler juga memiliki lebih dari 90 lokasi waralaba. Restoran ini juga ada beberapa cabangnya di Jakarta.
6. Cirque du Soleil
Cirque du Soleil, grup akrobat dan hiburan yang berbasis di Kanada, mengajukan pailit Bab 15 pada 29 Juni. Perusahaan mengatakan melalui siaran pers bahwa restrukturisasi keuangan mereka disebabkan oleh pembatalan dan penutupan terkait pandemi. Perusahaan juga mengumumkan PHK untuk hampir 3.500 karyawannya yang sudah cuti.
7. Century 21 Department Store
Pengecer off-price Century 21 mengajukan pailit Bab 11 pada 10 September. Jaringan department store, yang mengoperasikan 13 lokasi di empat negara bagian, telah menawarkan harga rendah kepada pembeli untuk barang-barang bermerek sejak 1961. Co-CEO Raymond Gindi mengutip kurangnya asuransi pendanaan sebagai alasan penutupan bisnis.
8. Town Sports International
Town Sports International, induk dari jaringan gym New York Sports Club dan waralaba bernama serupa di Boston, Washington DC, dan Philadelphia, mengajukan pailit Bab 11 pada 14 September. Perusahaan mengatakan pelanggan tidak boleh berencana untuk melihat jeda layanan, dan bahwa karyawan akan tetap menerima gaji dan tunjangan.
9. Ruby Tuesday
Ruby Tuesday, waralaba makan berusia 100 tahun, mengajukan pailit Bab 11 7 Oktober. CEO Shawn Lederman melalui siaran pers mengatakan pengumuman ini tidak berarti selamat tinggal atau akhir dari perusahaan. Perusahaan tersebut mengatakan akan menjalankan hampir 600 restorannya seperti biasa selama restrukturisasi.
10. Lord & Taylor
Lord & Taylor, department store tertua di negara itu, mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada 2 Agustus. Perusahaan itu menjual perusahaan asal Prancis Le Tote dan menjual 11 lantai lokasi utama Kota New York tahun lalu. Mereka mengoperasikan lusinan lokasi di seluruh negeri.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara Covid, Perusahaan Jerman Kompak Nyatakan Bangkrut?