Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah kini tengah fokus mendorong hilirisasi komoditas tambang mineral dan batu bara. Bukan tanpa alasan, ternyata negara ini memiliki sumber daya dan cadangan tambang mineral dan batu bara yang tidak bisa diremehkan, bahkan mencapai puluhan miliar ton.
Bila cadangan tersebut hanya digali dan dijual mentahnya saja tentunya tidak akan mendatangkan nilai tinggi bagi negara. Oleh karena itu, harus ada upaya dari pemerintah untuk mendorong pelaku usaha agar meningkatkan nilai tambah dari cadangan mineral dan batu bara tersebut.
Lantas, berapa cadangan mineral dan batu bara Indonesia saat ini? Simak rangkuman dari CNBC Indonesia berikut ini, dikutip dari data Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, per 2019.
1. Batu Bara
Indonesia memiliki cadangan batu bara sebesar 37,60 miliar ton dengan sumber daya mencapai 149 miliar ton. Paling besar sumber daya batu bara ini mengandung kalori menengah yakni 5.100-6.100 kal/gr dengan porsi sampai 59%. Lalu, disusul dengan batu bara kalori rendah di bawah 5.100 kal/gr yang mencapai 31%. Berikutnya 7% batu bara dengan kalori tinggi antara 6.100-7.100 kal/gr, dan 3% kalori sangat tinggi di atas 7.100 kal/gr.
Cadangan batu bara RI disebutkan berkontribusi sebesar 3,5% dari total cadangan terbukti dunia dan termasuk pemilik cadangan batu bara ke-6 terbesar di dunia setelah Amerika Serikat, Rusia, Australia, China dan India, berdasarkan data BP Statistical Review 2019.
Produksi batu bara RI terus meningkat di atas 400 juta ton per tahun sejak 2015. Pada 2015, produksi batu bara RI sebesar 461 juta ton, lalu meningkat signifikan pada 2018 yang mencapai 557 juta ton, lalu naik lagi menjadi 610 juta ton pada 2019. Pada 2020 ini ditargetkan produksi mencapai 550 juta ton.
Indonesia termasuk dalam kategori tujuh negara dengan cadangan tembaga terbesar di dunia, yakni berkontribusi sekitar 3% dari total cadangan dunia.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono. Dia mengatakan, total cadangan bijih tembaga Indonesia mencapai 2,63 miliar ton dan sumber daya sebesar 15,08 miliar ton. Sementara logam tembaga memiliki cadangan 23,79 juta ton dan sumber daya 48,98 juta ton.
Adapun provinsi dengan sumber daya tembaga terbesar ada di Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Aceh, dan Papua.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, produksi katoda logam tembaga nasional berada di kisaran 190.000-250.000 ton per tahun. Pada 2015 produksi katoda tembaga sebesar 197.633 ton, lalu pada 2016-2017 naik menjadi sekitar 247 ribu ton per tahun, pada 2018 turun menjadi 230.923 ton, dan pada 2019 turun lagi menjadi 176.400 ton. Sedangkan rencana produksi 2020 sebesar 291.000 ton.
Hampir sama dengan cadangan tembaga, cadangan emas RI mencapai 3,02 miliar ton dan sumber daya sebesar 11,4 miliar ton. Kendati demikian, dari sisi produksi bisa dikatakan belum terlalu tinggi.
Pada 2015 produksi emas RI sekitar 97,44 ton, lalu turun menjadi 91,08 ton pada 2016, tapi naik lagi menjadi 101,51 ton pada 2017. Kenaikan tinggi pada 2018 menjadi 134,95 ton, namun turun lagi pada 2019 menjadi hanya 108,2 ton. Pada 2020 ini direncanakan produksi mencapai 120 ton.
Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 3,57 miliar ton dan sumber daya mencapai 9,31 miliar ton. Nikel ini menjadi salah satu komoditas mineral Indonesia karena banyak produk hilir dari hasil pengolahan nikel ini, mulai dari stainless steel hingga komponen baterai kendaraan listrik.
Melihat potensi industri hilir yang bisa dikembangkan di dalam negeri, pemerintah pun memutuskan untuk melarang ekspor bijih nikel pada awal 2019. Dengan demikian cadangan bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi produk bernilai tambah lebih tinggi di dalam negeri.
Adapun produk olahan dari bijih nikel ini bisa berupa feronikel, Nickel Pig Iron (NPI), maupun nickel matte. Produksi olahan nikel terlihat naik signifikan pada 2016 yakni menjadi 860.114 ton dari 358.494 ton pada 2015. Lalu pada 2017-2018 produksi juga masih sekitar 857 ribu ton per tahun. Namun pada 2019 naik signifikan menjadi 1,79 juta ton dan pada 2020 ini direncanakan sebesar 2,02 juta ton.
Indonesia memiliki cadangan timah mencapai 1,21 miliar ton dan sumber daya 3,88 miliar ton. Namun untuk produksi, sejak 2015 hingga saat ini produksi logam timah masih stagnan di kisaran 70.000-83.000 ton per tahun.