UMP 2021 Tak Naik Tapi Bisa Nego Gaji ke Kantor, Setuju?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
16 October 2020 16:43
Suasana Kawasan penukaran uang lusuh di Area Gedung Bank Indonesia,  Jakarta,  Kamis (1/2/2018). CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada opsi jalan tengah yang sedang diwacanakan pengusaha mengenai UMP 2021. Pengusaha mendorong agar buruh nego dengan perusahaan masing-masing soal kenaikan gaji, tapi UMP 2021 secara nasional tak perlu naik atau tetap sama dengan UMP 2020.

Wakil Ketua Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) Bob Azam mengklaim buruh berpotensi mendapat upah lebih besar jika UMP tak naik secara nasional. Pengusaha sejauh ini bersikap tak mau menaikkan UMP 2021 karena kondisi ekonomi yang berat dihantam pandemi covid-19.

Caranya melalui bipartit atau perundingan antara perusahaan dan buruh mengenai kenaikan upah 2021. Ia bilang jika perusahaan sehat dan mampu membayar, maka bukan tidak mungkin gaji yang didapat buruh lebih besar. Namun, saat kondisi sulit karena pandemi hampir pasti sangat sedikit perusahaan yang sanggup.

"Tergantung situasi perusahaan masing-masing. Jadi kalau perusahaan bisa growth lebih tinggi ya why not (gaji lebih besar) selama ini karena sudah ditentukan (UMP) akhirnya yang bisa lebih tinggi nggak jadi lebih tinggi," sebut Bob kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/10).

Namun, perusahaan juga harus jujur jika mampu membayar gaji lebih saat proses negosiasi bipartit soal gaji.

"Setiap perusahaan ada bipartitnya. Harus ada PKB (Perjanjian Kerja Bersama) dan orang-orang yang menjalankan HRD-nya harus tersertifikasi. Jadi kita percaya dengan kompetensinya," kata Bob yang juga Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pandemi Covid-19, Pengusaha Usulkan UMP 2021 Tidak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular