Restoran Berdarah-Darah, PSBB Transisi Anies Bikin Gairah

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
12 October 2020 09:08
Restoran yang menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Restoran yang menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Bisnis restoran termasuk yang paling parah kena dampak PSBB jilid II di DKI Jakarta. Pengelola yang membuka gerai di mal-mal sudah tak kuat beroperasi, mereka memilih untuk menutup total usahanya.

Sebelum ada keputusan PSBB transisi di DKI Jakarta, Wakil Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran Emil Arifin sempat memperkirakan banyak restoran yang saat ini tutup sementara tidak lama lagi harus tutup permanen dalam beberapa bulan ke depan. Penyebabnya adalah tidak diizinkannya aturan makan di tempat atau dine-in, juga perkiraan bakal bertambah lamanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat.

"Yang masih bertahan sekalipun berpikir untuk tutup. Karena daripada buka tapi hanya boleh take away, mending tutup sekalian. Dan yang tutup permanen saya perkirakan mungkin di November-Desember tutup itu sekitar 30-40%, dan itu di mal saja," kata Emil kepada CNBC Indonesia.

Adapun saat ini diperkirakan jumlah restoran yang berlokasi di Mal-Mal Jakarta sekitar 4.000-an tempat usaha. Sekitar 1.500 di antaranya berpotensi tutup permanen. Hal ini bakal membuat operasional pusat perbelanjaan makin sepi. Pasalnya, sebagian besar tenant yang mengisi di mal berasal dari restoran.

Untuk bisa bangkit kembali, Emil menyebut perlu ada aksi korporasi bagi pengelola restoran seperti tambahan modal sangat diperlukan bagi para pemegang saham. Meski demikian, hal itu sangat sulit terjadi dalam waktu dekat, apalagi di tengah bisnis restoran yang kian tidak menentu. Calon investor atau pemegang saham bakal berpikir panjang.

(hoi/hoi)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular