
Pengusaha Restoran 'Nangis', Rugi Rp 20 T Dampak PSBB

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri restoran mengalami kerugian dengan jumlah yang fantastis akibat pandemi Covid-19. Selama pandemi covid-19 kerugian pelaku usaha restoran mencapai sekitar Rp 20 triliun untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Wakil Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Emil Arifin mengungkapkan nilainya bisa terus bertambah seiring diterapka PSBB ketat hingga 9 Oktober mendatang di DKI Jakarta. Kerugian bukan hanya dialami oleh restoran yang ada di mal, namun juga di lokasi lain.
"4.900 restoran stand alone, di Pantai Indah Kapuk, daerah Kelapa Gading dan lain-lain. Kalau mal saja diperkirakan minimal Rp 3 triliun ruginya, dengan asumsi 1 bulan negatif cashflow Rp 100 juta, karena sewa mal saja udah ratusan juta. Uang sewa nggak bisa terbayar. Minimal Rp 100 juta. Dikali saja 4.900 restoran di mal. Sampai akhir tahun restoran di mal, hotel lebih dari Rp 15-20 triliun lebih," kata Emil kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/10).
Kerugian sebesar itu berdampak pada berbagai aspek lain, antara lain restoran yang bermasalah dengan pemasok karena ketidakmampuan membayar transaksi pesanan. Di sisi lain, biaya operasional seperti listrik juga menambah beban. "Karena supplier akan pasok lagi kalau bayar," jelas Emil.
Imbasnya bisa terlihat di pusat perbelanjaan, banyak restoran yang memilih tutup karena sulitnya mendapatkan tamu. Dibanding harus take away dan datang ke dalam mall, banyak masyarakat yang memilih untuk tidak datang sekalian.
"Kemarin demand turun saat awal PSBB, dan sempat naik sedikit ketika ada pelonggaran. Sekarang turun lagi demand-nya," sebutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rugi Rp 1 T, Bisnis Restoran Hancur-Hancuran