Buruh Mogok 3 Hari, Pengusaha: Ada Kerugian Setop Produksi!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
08 October 2020 15:13
Ratusan Buruh dengan mengendarai motor dihalau polisi saat akan menuju gedung DPR untuk melakukan aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di bawah Flyover Senayan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (8/10/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ratusan Buruh dengan mengendarai motor dihalau polisi saat akan menuju gedung DPR untuk melakukan aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di bawah Flyover Senayan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (8/10/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mogok nasional buruh selama tiga hari ini menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perindustrian Johnny Darmawan memang belum bisa menyebutkan angka pasti kerugiannya. Namun, selain kerugian dari segi materiil, kepercayaan klien kepada industri pun bisa jadi terganggu.

"Ada kerugian demand-supply karena stop produksi, stop pabrik juga. Ada yang sudah demand tapi nggak supply karena production problem. Itu kan bisa mengganggu di kontrak. Dari segi angka memang belum ada yang menghitung," kata Johnny kepada CNBC Indonesia, Kamis (8/10).

Ketika kontrak terganggu, maka dikhawatirkan klien yang sudah percaya, utamanya dari luar negeri mengalihkan pesanannya kepada perusahaan lain. Ini menjadi masalah karena untuk mendapatkan proyek pesanan pun saat ini sudah sangat sulit. Bisa dilihat dari okupansi produksi yang kian berkurang di masa pandemi.

"Berapa perusahaan, begitu melihat ada yang demo segala macem, mereka bikin plan. Kalau begini maka gini, maka gini. Dampaknya nasionalnya gede. Kita kan mau merangkak ke atas supaya ekonominya merambat, recovery untuk hidup. Begitu Covid-19 selesai kita bisa loncat. Dengan adanya gini terlambat lagi," jelas mantan Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor itu.

Solusinya memang bisa melalui memberi pengertian kepada klien karena adanya force majeur. Namun, itu dikembalikan kepada klien yang memberikan proyek. Syukur jika mereka mau mengerti. Karena Johnny, Ia berharap kondisi ini tidak berlangsung dengan lama.

"Perindustrian pasti dengan adanya gini kan problem. Produksi kan nggak bisa seperti jualan, hari ini tutup, besok buka. Ada kelanjutan listriknya. Jadi nggak bisa hari ini dinyalain pagi-pagi, siang produksi. Kan perlu dipanasin dulu segala macem. Dampak untuk pabrik berasa dengan adanya ini, moga nggak lama," paparnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Buruh Mau Demo & Mogok Nasional Saat Pandemi, Apa Sih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular